Dominasi Samsung di Pasar Smartphone Indonesia Runtuh, Ini Penyebabnya

Zufrizal
Kamis, 10 September 2020 | 13:55 WIB
Smartphone X50 Pro dilengkapi dengan empat lensa di bagian belakang yang terdiri dari lensa utama 48MP (wide), 8MP (periskop), 13MP (portrait), dan 8MP (ultrawide)./istimewa
Smartphone X50 Pro dilengkapi dengan empat lensa di bagian belakang yang terdiri dari lensa utama 48MP (wide), 8MP (periskop), 13MP (portrait), dan 8MP (ultrawide)./istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Vivo mengalahkan Samsung untuk menjadi merek ponsel pintar terlaris di Indonesia, setidaknya pada kuartal kedua tahun ini.

Ini terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat pasar konsumen condong mencari handset murah yang menguntungkan vendor China.

Merek China, berdasarkan laporan KrAsia seperti dikutip dari www.gizmochina.com, Rabu (9/9/2020),  saat ini menyumbang lebih dari 73,30 persen dari total pengiriman ponsel pintar (smartphone) di Indonesia pada kuartal II/2020.

Vivo memimpin pasar dengan pangsa pasar 21,20 persen, melampaui pemimpin Samsung yang berada di posisi ketiga dengan pangsa 19,60 persen. Capaian Vivo menunjukkan peningkatan hampir tiga kali lipat dari 7,8 persen pangsa pasar Vivo sejak kuartal II/2019.

Merek China lainnya, Oppo, berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 20,60 persen dengan Xiaomi dan Realme berada di urutan keempat dan kelima masing-masing dengan pangsa pasar 17,90 dan 13,60 persen.

Menurut Counterpoint Research, kesuksesan Vivo di pasar Indonesia disebabkan oleh strategi penetapan harga agresif yang sukses masuk ke segmen kelas menengah.

Orang-orang membeli handset yang terjangkau karena berbagai alasan, termasuk bekerja dari rumah atau pembelajaran jarak jauh selama masa krisis ini.

Selain itu, krisis juga berdampak pada perekonomian negara. Dengan demikian, ponsel pintar yang lebih murah menjadi lebih populer, dengan sebagian besar perangkat dijual di bawah Rp2 juta (sekitar 136 Dolar AS). Khususnya, penjualan smartphone di Indonesia juga telah menurun hampir 20 persen sejak tahun lalu dengan 50 persen penjualan daring berasal dari platform e-commerce Lazada.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper