Google Maps Petakan Wilayah Mana yang Paling Berbahaya dan Aman dari Covid-19

Rezha Hadyan
Senin, 7 September 2020 | 09:10 WIB
Google Maps/Istimewa
Google Maps/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Google menambah fitur tambahan pada layanan Google Maps yang akan memperlihatkan bagaimana kondisi pandemi Covid-19 di suatu wilayah.

Melansir Digital Information World pada Senin (7/9/2020), Google menambahkan layer atau lapisan informatif untuk memetakan wilayah mana yang aman atau tidak aman dari Covid-19. Fitur tersebut akan tersedia di bagian 'Detail Peta' pada aplikasi Google Maps.

Fitur yang sama sebelumnya hanya menampilkan informasi citra satelit berserta kondisi permukaan tanah dan detail peta seperti kondisi lalu lintas, tampilan jalan, dan Transportasi.

Google akan segera menambahkan lapisan baru di Maps yang menunjukkan di mana wabah virus korona paling parah, menurut Jane Manchun Wong. Wong adalah pembuat kode yang terkenal dengan aplikasi rekayasa balik untuk mengungkap fitur dan alat baru sebelum diumumkan.

Penemuan baru tentang Google Maps pertama kali ditemukan oleh Jane Manchun Wong yang memposting tangkapan layar di Twitter yang menampilkan fitur ini. Fitur tersebut akan tersedia dari bagian 'Detail Peta' pada aplikasi, dan Anda dapat mengakses bagian itu dengan mengeklik lingkaran putih dengan sebuah persegi di atas kotak lain di sudut kanan aplikasi Google Maps.

Patut dicatat bahwa perusahaan belum meluncurkan fitur baru tersebut.

Fitur baru ini menampilkan jumlah wabah Covid-19 di negara bagian tertentu di Amerika Serikat (AS). Data tersebut juga menunjukkan apakah kasus Covid-19 meningkat atau menurun di wilayah tersebut.

Menurut Jane Manchun Wong, ketika fitur 'info Covid-19' diaktifkan di Google Maps, sebuah pop-up menjelaskan informasi dan dari mana asalnya. Angka-angka yang ditampilkan di berbagai area menunjukkan rata-rata 7 hari kasus Covid-19 baru per 100.000 orang. Google Maps mengambil data dari Universitas Johns Hopkins, Brihanmumbai Municipal Corporation, The NY Times, dan Wikipedia.

Menurut tangkapan layar, tampaknya fitur tersebut berfungsi secara internasional, dengan AS menampilkan kasus Covid-19 di tingkat negara bagian.

Meski belum jelas apakah atau kapan perusahaan akan meluncurkan fitur info Covid-19, kemungkinan akan bermanfaat bagi mereka yang harus bepergian. Tentu saja, kita harus menghindari bepergian jika memungkinkan, dan meminimalkan kontak dengan orang untuk menghentikan penyebaran virus.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper