Bisnis.com, JAKARTA - Facebook berencana untuk meluncurkan layanan beritanya di lima negara dalam waktu dekat, setelah memperkenalkan fitur berita di Amerika Serikat tahun lalu.
Lima negara tersebut adalah Inggris, Jerman, Prancis, India dan Brazil. Layanan berita milik raksasa media sosial tersebut, saat ini membayar konten dari perusahaan media AS dan mendapatkan berita dari lebih dari 200 outlet berita, termasuk berita dari ribuan media lokal.
Facebook, yang memiliki 2,7 miliar pengguna aktif bulanan, mendapat kecaman karena pendekatannya yang lemah dalam mengatasi berita palsu (hoax) dan kampanye disinformasi, yang diyakini banyak orang memengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2016 yang dimenangkan oleh Donald Trump.
Sebagai respons dari kritik tersebut, CEO Facebook Mark Zuckerberg menagatakan akan memprioritaskan berita yang dapat dipercaya di dalam feed dengan mengidentifikasi berita dari outlet media terpercaya.
Juli lalu, Tencent Holdings berhasil menggulingkan Facebook menjadi operator jaringan media sosial dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di dunia.
Dilansir South China Morning Post, saham Tencent melonjak 4,5 persen menjadi HK$543,50 pada perdagangan Selasa (28/7/2020). Dengan demikian, nilai kapitalisasi pasar operator WeChat ini mencapai US$670 miliar, melampaui nilai pasar Facebook yang meraup US$657,8 miliar.