Gelombang Panas Bisa Jadi Pembunuh Jutaan Orang di Masa Depan

Lukas Hendra TM
Jumat, 7 Agustus 2020 | 21:27 WIB
Gelombang panas/tehrantimes.com
Gelombang panas/tehrantimes.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Studi menunjukkan gelombang panas di masa depan dapat membunuh jutaan orang. Sebuah tim peneliti di National Bureau of Economic Research (NBER) telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa jika emisi gas rumah kaca tidak diatasi, gelombang panas di masa depan dapat membunuh jutaan orang di seluruh dunia.

Makalah mereka diterbitkan di laman NBER pada, Kamis (6/8/2020). Dalam riset itu, peneliti menjelaskan bagaimana mereka membandingkan kematian terkait panas di beberapa negara selama gelombang panas di masa lalu dengan proyeksi suhu di masa depan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan kematian di masa depan.

Seperti yang dicatat oleh para peneliti, panas berlebih adalah salah satu jenis cuaca ekstrem yang paling mematikan — selain membunuh orang secara langsung melalui tekanan panas atau stroke, panas dapat membunuh orang secara tidak langsung dengan mendorong tubuh untuk bekerja lebih keras agar tetap dingin, yang dapat memicu serangan jantung dan penyakit lainnya.

Sebagian besar korban berusia lebih tua atau memiliki kondisi yang mendasarinya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa gelombang panas bisa mematikan, terutama di tempat-tempat di mana orang tidak memiliki sumber daya untuk mengatasinya.

Gelombang panas juga ditemukan jauh lebih ekstrim di bagian planet yang lebih panas, seperti di negara-negara yang dekat dengan ekuator. Sebagai satu contoh saja, beberapa bagian Timur Tengah telah mengalami suhu setinggi 125 ° F / 51 ° C musim panas ini.

Dalam upaya baru ini, para peneliti mengamati kematian kematian terkait panas untuk delapan negara (dan Uni Eropa) yang mewakili periode waktu yang berbeda dan gelombang panas yang berbeda. Untuk membuat penilaian, mereka membuat rata-ratanya.

Mereka juga memperoleh data tentang seberapa panas planet itu kemungkinan besar pada akhir abad ini. Mereka kemudian menggunakan model matematika dan proyeksi untuk memperkirakan berapa banyak orang yang kemungkinan besar akan mati karena panas pada akhir abad ini.

“Para peneliti menemukan bahwa gelombang panas di masa depan dapat membunuh sekitar 73 orang per 100.000 secara keseluruhan jika emisi gas rumah kaca berlanjut pada kecepatan mereka saat ini — pada tahun 2100,” tulis laman Phys.org, Kamis (6/8/2020).

Mereka juga menemukan bahwa bagian terpanas dari planet ini dapat mengalami sebanyak 200 kematian per 100.000 pada akhir abad ini. Lebih lanjut mereka mencatat bahwa sebagian besar kematian seperti itu kemungkinan besar terjadi pada mereka yang paling berisiko — orang tua yang miskin yang tinggal di bagian terpanas dunia.

Tanpa AC atau tempat yang sejuk untuk bersembunyi selama bagian terpanas hari itu, mereka hanya akan memiliki sedikit peluang melawan gelombang panas yang niscaya akan menampilkan suhu yang jauh lebih tinggi daripada gelombang panas saat ini.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper