Bisnis.com, JAKARTA – Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menyayangkan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) masih tidak dapat menghindari kebocoran data, meskipun telah menyandang lisensi ISO 27001.
Dia menilai Telkomsel perlu untuk meningkatkan kembali manajemen keamanan data mereka.
“Telkomsel kan menyatakan bahwa mereka sudah ISO 27001, tetapi masih bobol artinya ISO-nya tidak berguna dong. Harusnya manajemennya belajar bagaimana membatasi akses data secara bertingkat dan hanya data yang relevan yang dibutuhkan yang bisa diakses," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (13/7/2020).
Alfons menyebut ISO 27001 masih layak dijadikan standar manajemen dalam pengelolaan keamanan data meskipun ISO 27001 sendiri membebaskan manajemen untuk menentukan seberapa tinggi tingkat keamanan datanya.
"Jadi standar ISO 27001 ini sendiri masih bagus, tetapi karena manajemen diberikan kebebasan menentukan sendiri sejauh mana tingkat pengamanan yang diperlukan, maka dalam hal ini manajemen perlu mengevaluasi keputusannya dan meningkatkan tingkat pengamanan yang lebih tinggi supaya hal yang sama tidak terulang di masa depan," tuturnya.
Dia pun menyarankan agar operator plat merah tersebut perlu mempertimbangkan kembali dan merombak ulang sistem dan prosedur pengamanannya, salah satunya dari memilih manajemen kontrol keamanan yang mumpuni.
“Kalau pilihan pengamanan sekuritinya oleh manajemen tepat yah data tidak akan semudah ini bocor. Ini kok pegawai di Surabaya bisa buka data pelanggan Jakarta, artinya kontrol [keamanann]-nya lemah. Saya harap Telkomsel bisa mengevaluasi hal ini dan jangan melemparkan saja pada oknum lalu manajemen tidak mengevaluasi kebijakan yang memungkinkan kebocoran ini terjadi,” jelasnya.
Sebagai informasi, kebocoran data terjadi di ranah industri telekomunikasi. Pegiat sosial Denny Siregar mengaku data pribadinya yang teregistrasi di kartu SIM miliknya bocor. Adapun, layanan yang digunakan oleh Denny adalah operator Telkomsel.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate turut merespon keluhan pegiat media sosial Denny Siregar terkait kebocoran data yang dialaminya.