Bisnis.com, JAKARTA—Ada yang pernah main ke Sombori-Labengki dan kesulitan mencari sinyal telekomunikasi? Ada kabar gembira, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) tengah melakukan survei untuk kesiapan kabel optik pada ruas Luwuk-Morowali-Kendari.
BPPT melalui Balai Teknologi Survei Teknologi Kelautan (Teksurla) bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Infrastruktur Indonesia (Telkom Infra) yang merupakan anak usaha Telkom. Rencananya mereka akan melakukan survei pemetaan bawah laut untuk perencanaan pemasangan kabel optik SKKL Luwuk-Morowali-Kendari.
“Survei dilaksanakan pada 21 Juni – 13 Juli 2020 dan merupakan pemetaan bawah permukaan air melalui pendekatan survei hidrografi, geofisika dan geologi. Pemetaan ini diperlukan sebagai dasar dalam desain pemasangan kabel optik,” cuit BPPT pada akun twitternya, Senin (29/6/2020).
Untuk mendukung survei tersebut, BPPT menyiapkan KR Baruna Jaya IV yang dilengkapi peralatan survei seperti Multibeam Echosounder, CTD Profiler (SVP), Side Scan Sonar, Sub Buttom Profiler, Magnetometer, USBL, Winch portable, box coring, navigasi dan sistem akuisisi serta processing.
Adapun, KR. Baruna Jaya IV ini pun sempat terlibat dalam Operasi SAR Pencarian jatuhnya pesawat Adam Air, dan karamnya Kapal Feri Bahuga Jaya. Tak hanya itu Baruna Jaya IV juga mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam program Fish Stock Assessment sejak tahun 2016, serta membantu industri dalam survei studi rona awal lingkungan laut di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Baruna Jaya IV dibuat di Cherbourg, Perancis dan diluncurkan pada 1989. Kapal ini memiliki bobot kotor 1219 ton dengan kecepatan hingga 8 knot.
POTENSI WISATA SEKITAR
Area di pesisir tenggara pulau Sulawesi ini (Luwuk-Morowali-Kendari) memang tengah menjadi primadona bagi wisawatan baik domestik maupun mancanegara. Salah satu yang menarik perhatian adalah pulau Labengke dan Sombori.
Daerah yang berbatasan antara Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah ini, dikenal sebagai miniature Raja Ampat. Apalagi bila pelancong berada di bukit karang di pulau Kayangan yang dikenal sebagai Sombori Hill.
Tidak hanya bukit-bukit karang, di area ini terdapat banyak pantai berpasir putih, spot snorkelling maupun diving dengan koral yang masih baik, khususnya di area Giant Clam Marine Park, tempat Kima raksasa masih hidup menjulang.
Bahkan juga terdapat blue hole dengan luas hingga 250 meter persegi dan kedalaman hingga 100 meter. Pelancong juga bisa melakukan eksplorasi di berbagai gua yang ada di wilayah ini mulai dari gua Allo hingga gua Tengkorak.
Sayangnya, Sombori-Labengki yang memiliki keindahan spot wisata seperti itu memang masih minim sinyal. Pun demikian dengan tetangganya yang ada di Kepulauan Togean. Kendati, keterbatasan sinyal tersebut justru menjadi salah satu daya tarik sendiri untuk menghela nafas sejenak dari kehidupan di era digital ini.