Indonesia Bakal Punya Teleskop Bintang Otonom

Lukas Hendra TM
Senin, 29 Juni 2020 | 17:39 WIB
Logo Lapan RI
Logo Lapan RI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia akan segera memiliki teleskop bintang yang mampu bekerja secara otonom maupun dikontrol dari jarak jauh untuk mempermudah astronom mengamati tata surya meski dari lokasi yang terpencil.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengungkapkan pengamatan bintang dan tata surya di malam bisa menjadi sesuatu yang melelahkan. Apalagi, bila objek pengamatannya sangat banyak dan dengan jumlah citra yang lebih banyak lagi. Itupun belum termasuk tenaga dan biaya perjalanan astronom ke observatorium yang biasanya berada di lokasi yang terpencil.

“Karenanya, peneliti Observatorium Nasional sedang membangun sistem robotika teleskop yang memungkinkan teleskop bekerja secara otonom ataupun dikontrol melalui jarak jauh tanpa mengurangi kualitas data pengamatan,” cuit LAPAN dalam akun twitternya.

Pada Februari, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN Emanuel Sungging menerima tamu dari ASTELCO System, GmBH Jerman, Peter Aniol yang memperkenalkan informasi produk terkait Sistem Pengamatan Antariksa produksi mereka.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Februari 2020 mulai pukul 09.00 sampai 10.30 WIB di Ruang Rapat Korona Gedung 1 Lt 2. Acara pertemuan dihadiri Kepala Bidang Diseminasi, Peneliti Madya, Peneliti Muda dan calon peneliti di lingkungan Pusat Sains Antariksa LAPAN.

Peter Aniol menjelaskan beberapa pengalamannya dalam membangun kubah dan sistem pengamatan sejenis di berbagai tempat di dunia. Diantaranya proyek di Chili, Saudi Arabia, dan Turkmenistan.

Indonesia Bakal Punya Teleskop Bintang Otonom

Menurutnya, beberapa diantaranya bersifat otonom yang bisa di kendalikan oleh manusia dari jarak jauh, sehingga tak perlu mengunjungi ke tempat peralatan tersebut. Dia menjelaskan tentang kerjasama, pembuatan dan pemasangan Teleskop di ITERA, Lampung dan hal-hal lain yang sudah dilakukan.

“Setelah paparan, diskusi singkat dilakukan dan foto bersama. LAPAN memiliki minat untuk memanfaatkan teknologi pengamatan seperti yang dikembangkan oleh ASTELCO. Teleskop otonom kelas 1 meter diharapkan akan mendukung Observatorium Nasional Timau nantinya,” ungkap LAPAN kala itu.

Adapun, Observatorium Nasional Timau bakal menjadi observasi bintang keenam milik LAPAN. Observatorium ini berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Observatorium yang masih dalam tahap pembangunan ini, bakal menjadi observatorium terbesar di Asia Tenggara.

LAPAN mengungkapkan observatorium ini akan menjadi rumah bagi teleskop yang memiliki diameter 3,8 meter. Observatorium ini akan mampu mengamati tata surya tidak hanya di belahan langit utara, melainkan juga di belahan langit selatan.

“Wilayah Kupang juga dinilai sebagai wilayah yang memiliki langit yang lebih sering bebas dari awan,” ungkap LAPAN dalam akun twitternya, Rabu (24/6/2020).

Observatorium Nasional Timau berada di Kawasan Lindung lereng Gunung Timau di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan air laut. Sementara, kantor LAPAN berada di Tilong, Kupang.

LAPAN mengungkapkan bahwa di daerah Lelogama ruas jalan sepanjang 3,2 kilometer berbatu dan perlu perbaikan. Di sekitaran Fatumonas, juga terdapat ruas jalan sepanjang 1,5 kilometer yang berbatu dan perlu perbaikan. Bahkan, sepanjang 6,7 kilometer sebelum lokasi observatorium, kondisi jalan masih tanah dan lumpur yang sulit dilalui.

Dalam twit itu, LAPAN juga menunjukkan bahwa progress pembangunan observatorium tersebut masih berjalan. Struktur bangunan melingkar khas observatorium berbahan beton sudah terlihat. Meskipun, kubah bundar belum terlihat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper