Ada Pangkalan Data Asing, Telkomsigma: Bukan Ancaman, Tapi Peluang!

Akbar Evandio
Rabu, 17 Juni 2020 | 20:45 WIB
Portal Cloud berisi layanan-layanan IaaS, SaaS, dan PaaS yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dari pengguna. /Telkomsigma
Portal Cloud berisi layanan-layanan IaaS, SaaS, dan PaaS yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dari pengguna. /Telkomsigma
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) menyatakan bahwa kehadiran pelaku usaha asing dalam pengembangan pasar dan pembangunan pangkalan data di Tanah Air merupakan sebuah peluang untuk berkolaborasi.

Hal itu diungkapkan Sihmirmo Adi, CEO Telkomsigma, dalam Webinar yang diadakan oleh Bisnis Indonesia dan Telkomsigma, Rabu, (17/6/2020). Menurutnya, pelaku usaha lokal tetap memiliki keunggulan sebagai tuan rumah. Apalagi, pemerintah melindunginya dengan regulasi data. 

“Saya menggunakan prinsip yang sama daripada melihat sebagai ancaman, kami ajak main bareng aja [para pemain asing]. Artinya, mereka [pemain asing] yang masuk harus punya pangkalan data [di Tanah Air] atau bermitra dengan [provider] lokal,” jelasnya.

Seperti diketahui, melalui anak perusahaan Telkomsigma, Telkom saat ini memiliki tiga pangkalan data utama yang berlokasi di Serpong, Surabaya dan Sentul. Telkomsigma juga mengelola 14 pangkalan NeuCentrix yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.

Pemain global, sambung Sihmirmo, memang bisa melakukan penetrasi langsung ke pasar privat ataupun direct market. Hal itu dimungkinkan karena memang kondisi dunia saat ini hampir tak terbatas seiring globalisasi.

Namun, Sihmirmo meyakini bahwa pihaknya memiliki kesempatan untuk pasar enterprise atau segmen korporasi.

“Untuk pasar enterprise ceritanya berbeda. Jadi, kami meyakini dan sedang dalam proses menjajaki peluang apa yang bisa kita jajaki. Jika, pemain asing masuk kami ajak ngomong. Kami menempatkan diri sejajar, itu kuncinya,” jelasnya.

Menurutnya, langkah terbaik saat ini bukan bersaing melainkan untuk berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan pasar.

“Ini memang boleh saya bilang butuh nyali. Saya sih nekat aja tapi kan kami ada dasar, karena kami sudah punya benchmark. Kami ngomong ke mereka, bagaimana kita bisa hidup bersama dan keunggulan yang kami punya [dapat] dikombinasikan untuk bersama-sama masuk ke pasar. Itu strategi kami untuk menghadapi situasi ini,” terangnya.

Sebelumnya, Dalam pertemuan virtual dengan Managing Director Google Cloud region Asia Pasifik Rick Harshman dan Head ofGovernment Affairs Google Cloud Region Asia Pasifik Barbara Navarro, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan pembahasan akan pembangunan pangkalan data Google Cloud.

“Dalam pertemuan tersebut Kementerian Kominfo dan google dan Tim Google Cloud menekankan pembahasan pada program pembangunan pusat data (data center) - Google Cloud yang dijadwalkan akan diluncurkan pada tanggal 24 Juni 2020 mendatang. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dan sektor privat untuk tetap menjaga akselerasi transformasi digital di Indonesia,” jelasnya seperti dikutip Bisnis, melalui rilis resminya.

Dalam pertemuan itu juga dibahas kolaborasi dan kerja sama Kementerian Kominfo dengan Tim Google Cloud untuk meningkatkan talenta digital Indonesia guna mendukung e-commerce, teleedukasi, hingga pemanfaatan aplikasi kesehatan daring selama pandemi Covid-19.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper