Shopee Catat Pertumbuhan Volume Transaksi 74,3 Persen Kuartal I

Akbar Evandio
Jumat, 12 Juni 2020 | 14:50 WIB
Chris Feng, bos Shopee/Twitter.com
Chris Feng, bos Shopee/Twitter.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan daring, Shopee mencatatkan pertumbuhan volume transaksi (gross merchandise value/GMV) hingga 74,3 persen pada kuartal I/2020.

Laporan Shopee menyebutkan untuk realisasi tahun ini Shopee mencatatkan GMV sebesar US$ 6,2 miliar. Sebelumnya, pada kuartal I/2019 Shoppe memperoleh GMV di angka US$ 3,5 miliar.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menilai kenaikan tersebut dikarenakan kondisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berkorelasi pada kebutuhan rumah-tangga dalam menggunakan layanan eCommerce.

“Trafik meningkat dari sisi frekuensi belanja, dan kategori yang mereka akses makin melebar ke kebutuhan rumah tangga. [e-commerce saat ini] merupakan pengganti cara belanja mereka [masyarakat] terutama untuk kebutuhan sehari-hari terkait produk FMCG [kebutuhan sehari-hari] dan lainnya,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat, (12/6/2020).

Edward memprediksi bahwa terdapat potensi peningkatan trafik yang makin signifikan, karena puncak transaksi berada di kuartal II/2020. Menurutnya, pilihan belanja luring sangat dibatasi dan toko ritel yang masih tutup.

“Apabila offline retail dibuka transaksi offline dan online akan terbagi lagi, jadi online akan melandai pertumbuhannya namun akan tetap tinggi karena kebiasaan (habit) sudah terbentuk,” jelasnya.

Proyeksi Kuartal II dan III

Menanggapi pertumbuhan tersebut, Handhika Jahja, Direktur Shopee Indonesia mengatakan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk dapat terus mencatatkan pencapaian yang lebih baik lagi di setiap kuartalnya, termasuk Kuartal II dan III tahun 2020 yang akan disampaikan kemudian.

“Selama masa pandemi ini, kami berfokus untuk dapat selalu memberikan akses ke berbagai kebutuhan para pengguna kami, terutama untuk kategori kesehatan dan kebutuhan sehari-hari melalui kampanye yang kami hadirkan,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat, (12/6/2020).

Dia pun mengungkapkan selama masa menjelang kebijakan normal baru yang akan datang, masyarakat cenderung beralih ke platform e-commerce untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, groceries, dan barang-barang keperluan sehari-hari.

“Dalam menyikapi new normal ini, kami akan tetap terus secara optimal memberikan akses tersebut dengan upaya menjaga keamanan dan kenyamanan berbelanja online dari rumah yang sejalan dengan imbauan pemerintah, dan kami akan terus mengawasi perkembangan atas kebutuhan-kebutuhan dan menghadirkan program-program inovatif lainnya selama masa kenormalan baru ini,” jelasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper