Bisnis.com, MANADO—Setelah AS dan China yang meluncurkan roket satelit ke ruang angkasa dalam beberapa pekan belakangan, kini giliran Selandia Baru yang bakal jadi tuan rumah peluncuran roket satelit.
Dilansir dari space.com, perusahaan peluncuran satelit kecil, Rocket Lab akan membawa mini-payload muatan untuk NASA, satelit NRO AS dan universitas pada dini hari Kamis 11 Juni 2020.
Sebuah roket Electron akan meluncurkan "Don't Stop Me Now" pada 04.43 GMT atau pukul 11.43 WIB dari kompleks peluncuran Rocket Lab 1 di Semenanjung Mahia, Selandia Baru.
Penerbangan tersebut semula dijadwalkan 30 Maret, telah ditunda lebih dari dua bulan karena penutupan dari pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
"Electron berdiri di atas pad malam ini siap untuk penerbangan besok," tulis CEO Rocket Lab Peter Beck di akun Twitter-nya, Rabu (10/6/2020).
"Don't Stop Me Now" adalah misi penerbangan bersama yang membawa banyak satelit ke orbit untuk tiga pelanggan berbeda.
Pertama, ada tiga muatan berbeda yang dibangun untuk National Reconnaissance Office (NRO) AS, badan yang bertanggung jawab atas pengintaian berbasis-ruang Bumi. Ini adalah peluncuran NRO kedua oleh Rocket Lab, yang pertama adalah peluncuran NROL-151 pada bulan Januari.
"Ini adalah peluncuran ke-2 di bawah kendaraan kontrak Akuisisi Cepat Rocket Kecil (RASR) NRO, yang memungkinkan eksplorasi peluang peluncuran baru melalui pendekatan komersial yang ramping," tulis para pejabat NRO di Twitter.
"Don't Stop Me Now" juga akan meluncurkan ANDESITE (Ad-Hoc Network Demonstration for Extended Satellite-Based Inquiry and Other Team Endeavors) untuk inisiatif peluncuran CubeSat NASA.
Menurut deskripsi Rocket Lab, ANDESITE adalah satelit kecil yang dibangun oleh siswa di Universitas Boston untuk mempelajari medan magnet Bumi.
Payload ketiga adalah satelit M2 Pathfinder yang juga akan naik ke orbit di "Don't Stop Me Now." Misi tersebut adalah kolaborasi antara Universitas New South Wales Australia, Canberra Space dan pemerintah Australia.
Hanya saja, tidak seperti penerbangan Rocket Lab baru-baru ini, di mana perusahaan menguji teknologi baru untuk pengambilan booster Elektron setelah peluncuran, tidak ada tes pemulihan yang direncanakan untuk misi ini.
Rocket Lab berharap untuk mulai memulihkan tahap pertama (recovering first stage) dari booster Elektron-nya untuk akhirnya digunakan kembali dengan cara menangkap mereka di udara menggunakan helikopter dan parasut.