Bos GoPay Sebut Zakat Online Semakin Populer, Begini Caranya

Akbar Evandio
Sabtu, 16 Mei 2020 | 08:02 WIB
Fitur gobills di aplikasi Gojek/BisnisTV
Fitur gobills di aplikasi Gojek/BisnisTV
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pembayaran zakat secara online semakin populer dengan naiknya transaksi di platform GoZakat sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya. 

Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata mengharapkan bahwa zakat digital dapat optimal menjadi jaringan pengaman sosial bagi kelompok rentan dan miskin yang terdampak virus corona.

Dia mengklaim bahwa transaksi GoZakat sendiri mengalami naik dua kali lipat sejak pandemi Covid-19. Adapun fitur ini sudah hadir sejak 2019, yang dapat diakses melalui fitur GoBills atau melalui scan kode QRIS milik masjid dan Lembaga Amil Zakat terkait.

“Secara umum, kami melihat transaksi masyarakat beralih ke ranah digital selama masa pandemi ini. Termasuk beribadah juga digital. Kami melihat tren positif penggunaan sedekah digital oleh masyarakat menggunakan GoPay,” katanya saat diskusi virtual, Jumat (15/05/2020).

“[Kami harap] donasi digital memudahkan masyarakat bersedekah dan berzakat dari rumah kapan saja dan tentunya dengan lebih aman dan transparan,” ungkapnya.

Pengguna GoPay yang ingin membayar zakat cukup membuka fitur GoBills yang terdapat di aplikasi Gojek. Kemudian, pilih menu Zakat dan masukkan jumlah yang ingin dibayarkan.

Pengguna bisa memilih pembayaran zakat ke beberapa penyalur zakat. Beberapa di antaranya yakni Lazismu, BAZNAS, Baitul Maal Hidayatullah, Dompet Dhuafa, Global Zakat ACT, Griya Yatim dan Duafa, LAZISNU, Rumah Yatim, dan Rumah Zakat.

Untuk diketahui, saat ini GoPay telah bekerja sama dengan 400 lembaga nirlaba dan rumah ibadah di 21 provinsi dan 41 kota di seluruh Indonesia sebagai pembayaran donasi non-tunai.

Sementara itu, Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu), Hilman Latief menjelaskan bahwa setiap tahun penerimaan zakat di Indonesia selalu naik persentasenya, namun jumlah yang terhimpun masih jauh daripada jumlah potensi zakat.

“Tahun ini, semua orang dan bidang terdampak, padahal mereka berpotensi sebagai muzakki. Orang-orang yang biasanya berzakat baik melalui atau tidak melalui LAZ, oleh karena itu digital sangat membantu seluruh LAZ dalam memfasilitasi interaksi antara lembaga amil dengan musakihnya dengan mustahiknya baik secara individual maupun lembaga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper