Dokter Paru: Pasien Corona yang Sembuh Berisiko Terkena Fibrosis

Newswire
Rabu, 13 Mei 2020 | 01:34 WIB
Seorang petugas mempersiapkan peralatan untuk tindakan medis pasien terinfeksi virus corono Wuhan di ruang isolasi instalasi paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai di Kota Dumai, belum lama ini./Antara-Aswaddy Hamid
Seorang petugas mempersiapkan peralatan untuk tindakan medis pasien terinfeksi virus corono Wuhan di ruang isolasi instalasi paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai di Kota Dumai, belum lama ini./Antara-Aswaddy Hamid
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menduka pasien virus corona yang telah sembuh berisiko mengalami pengerasan paru-parunya atau fibrosis, sehingga menurunkan fungsinya.

Dokter Spesialis Paru Dianiati K. Sutoyo mengatakan secara teori tidak semua pasien virus corona akan mengalami fibrosis, kecuali jika pasien tersebut mengalami pneumonia berat pada saat masih menderita virus tersebut.

"Kalau dia tidak ARDS [Acute Respiratory Distress Syndrome atau pneumonia berat] sebenarnya [pasien] tidak berisiko [mengalami] pulmonary fibrosis," katanya, Selasa (12/5/2020).

Hanya saja, Dianiati menyebut ada kemungkinan terjadi mekanisme lain selain ARDS yang menyebabkan pulmonary fibrosis. Misalnya saja, penyebab yang berasal dari virus, mekanisme virus corona atau hipoksianya.

Akan tetapi, Dianiati menekankan seseorang dapat sangat berisiko mengalami fibrosis ketika seseorang tersebut pernah mengalami pneumonia berat.

"Dia lebih berisiko. Walaupun pasien ARDS secara umum tidak semuanya akhirnya di 'longterm pulmonary fibrosis'," katanya.

Sementara itu, dokter paru Andika Chandra Putra mengatakan sampai saat ini belum ada penelitian besar terkait dugaan terjadinya fibrosis yang menyebabkan penurunan fungsi paru pada pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Namun, laporan penelitian dari Hong Kong menyebutkan sepertiga dari sembilan pasien yang sembuh dari virus corona mengalami fibrosis yang menurunkan fungsi paru setelah mereka mengalami ARDS atau pneumonia berat.

Pada pasien yang mengalami fibrosis, secara patogenesis paru-parunya awalnya akan mengalami peradangan jika terjadi infeksi atau inflamasi.

Secara berlahan, alveolus pada paru-paru akan semakin menebal hingga akhirnya mengalami fibrosis atau pengerasan paru-paru. Saat paru-paru tersebut mengeras, kembang kempis paru juga akan menjadi terganggu, sehingga pada akhirnya menurunkan fungsi paru.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper