Tak Ingin Konsentrasi Jokowi Pecah jadi Alasan Belva Devara Mundur

Rahmad Fauzan
Selasa, 21 April 2020 | 19:23 WIB
Presiden Joko Widodo bersama staf khusus (kiri ke kanan) CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Aminuddin Ma'ruf di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo bersama staf khusus (kiri ke kanan) CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Aminuddin Ma'ruf di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer Ruangguru Belva Devara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus Kepresidenan. Pengunduran diri tersebut disampaikan Belva dalam akun Instagramnya.

"Berikut saya sampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden," ujar Belva seperti dikutip dari akun Instagramnya, Selasa (21/4/2020).

Pengunduran diri tersebut telah disampaikan sebelumnya dalam bentuk surat kepada Presiden Joko Widodo tertanggal 15 April 2020 dan disampaikan langsung kepada Presiden pada 17 April 2020.

Adapun, keputusan pengunduran diri tersebut diambil oleh Belva dengan alasan tidak ingin polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisinya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan.

"Yang dapat menyebabkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, Belva sempat didera persepsi terkait dengan konflik kepentingan setelah startup buatannya dipilih sebagai salah satu penyelenggara Kartu Prakerja.

Namun, ujar Belva, sesuai dengan penjelasan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, proses verifikasi Kartu Prakerja sudah berjalan dengan aturan yang berlaku dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.

Pemilihan pun, katanya, dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Andya Dhyaksa
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper