1. Kejahatan Siber Meningkat, Data Rekam Medis Perlu Pengamanan Lebih
Data rekam medis perlu pengamanan lebih sejak mewabahnya pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, jumlah ancaman dan kejahatan siber tercatat meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Tim riset Trend Micro Indonesia baru-baru ini mencatat Indonesia menempati urutan keempat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika sebagai negara penerima phising atau spam email terbanyak terkait dengan isu Covid-19 pada kuartal I/2020. Indonesia berada di belakang India, Australia, dan Maroko.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Rilis Iphone SE, Apple Setop Produksi Dua Seri Ini
Apple Inc. memutuskan untuk menghentikan produksi dua seri ponsel pintarnya, yakni Iphone 8 dan Iphone 8 Plus.
Dilansir dari Phone Arena, Kamis (16/4/2020), keputusan tersebut diumumkan secara resmi tak lama Apple usai meluncurkan generasi kedua dari Iphone SE sejak Rabu (15/4/2020).
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Aplikasi Pelacak Covid-19 Buatan India Capai 50 juta Pengguna
Aplikasi pelacakan wabah Covid-19 yang diluncurkan Perdana Menteri India Narendra Modi mencatatkan jumlah pengguna hingga 50 juta, meski dikritisi melanggar privasi penggunanya.
Aplikasi yang dinamai Aarogya Setu ini memberikan peringatan kepada pengguna jika mereka melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 dan memberitahukan fasilitas kesehatan terdekat.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Google Luncurkan Inisiatif Dana Bantuan Darurat Jurnalisme
Google mengumumkan inisiatif Dana Bantuan Darurat Jurnalisme untuk membantu industri media massa di krisis akibat pandemi virus corona (covid-19) dalam mengatasi beberapa kebutuhan mendesak dari ribuan publikasi kecil dan menengah dari seluruh dunia.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis dari Google, Kamis (16/4/2020), dana tersebut terbuka untuk organisasi berita lokal berskala kecil dan menengah yang mempunyai tim digital dan ukuran redaksi sebanyak 2 hingga 100 jurnalis.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Laboratorium Bergerak PCR Model Kontainer Rampung Bulan Depan
Konsorsium Covid-19 akan merampungkan produksi laboratorium bergerak berbasis polymerase chain reaction bulan depan. Langkah itu dilakukan untuk membantu memenuhi target pemeriksaan 10.000 spesimen per hari terkait dengan Covid-19.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan bahwa tahapan produksi laboratorium itu sudah pada tahap akhir.
Baca berita lengkapnya di sini.