Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini, masyarakat Indonesia tengah menghadapi situasi dimana pemerintah memberlakukan peraturan ketat praktek jaga jarak fisik sosial, Stay At Home dan/atau Work From Home guna karantina mandiri karena pandemi covid-19 selama periode yang belum ditentukan.
Pada saat ini, sebagian besar orang Indonesia mengalihkan semua aktivitas mereka keseharian ke ranah digital; membaca berita, belajar online, nikmati hiburan seluler, dan bahkan untuk membina tali silaturahmi dengan keluarga dan sahabat.
Ini adalah momen yang tepat bagi semua pemain di industri digital untuk memfasilitasi pengiklan dalam menjangkau masyarakat secara lebih efektif dan efisien.
Beraktivitas dari rumah secara serempak memengaruhi lalu lintas data secara signifikan. Penyedia telekomunikasi terkemuka mencatat bahwa terjadi peningkatan penggunaan data dari sekitar 5% menjadi 15%. Hal ini disebabkan konferensi video dan panggilan untuk mengerjakan pekerjaan dengan kolega kantor di rumah masing-masing, menonton video online, dan penggunaan media sosial pada waktu luang.
Tidak hanya itu, data lalu lintas yang diperlihatkan oleh salah satu perusahaan telekomunikasi Indonesia terkemuka, menunjukkan bahwa penggunaan data karena aktivitas digital berada pada puncaknya selama masa. Misalnya, penggunaan aplikasi chatting meningkat sebesar 19 dan gim online sebesar 13%, layanan penyimpanan cloud serta layanan sistem operasi pendukung sebesar 10,4%. Kemudian, tingkat konsumsi konten melonjak 8,2%, periklanan digital sebesar 7,5%, konsumsi video online sebesar 7,3%, serta penelusuran internet sebesar 5,2%.
OPPO Indonesia melalui anak perusahaan bernama PT Digital Technology Indonesia atau DTI yang secara khusus berfokus pada layanan iklan digital dalam ekonsistem pasar aplikasi OPPO yang terpadu menekankan kembali layanannya.
Platform media digital yang terpadu terdapat di dalam ponsel pintar OPPO, seperti pasar aplikasi OPPO dan browser resmi OPPO. Fitur iklan OPPO menyediakan informasi data-intensif seperti kinerja lalu lintas dan tingkat kesadaran merk dari pengguna OPPO aktif. Informasi tersebut dapat menjadi bahan pembelajaran pokok bagi pemasar dan perusahaan untuk mengetahui pasar dengan lebih tanggap.
Data dari bulan Maret 2020 menunjukkan bahwa fitur iklan OPPO adalah platform digital kuat yang siap menghibur dan berinteraksi dengan lebih dari 40 juta orang Indonesia pengguna OPPO aktif. Dinobatkan sebagai aplikasi pihak ke-3 teratas Android, pasar aplikasi OPPO dinikmati 18+ juta pengguna aktif bulanan.
DTI menjalankan model usaha fleksibel yang menyesuaikan strategi periklanan sesuai kebutuhan perusahaan. Peran praktik Brandingnya terdiri dari Brand Image Strengthening, Branding Maintaining, Brand News Update, dan Rebranding, dengan menggunakan beragam alat cerdas seperti CPM, CPC, dan CPT. Sementara itu, peran Performance adalah untuk mempercepat angka unduhan dan pemasangan aplikasi, serta mengaktifkan kembali pengguna, menggunakan teknologi CPD dan CPI.
Brave Wang, CEO, PT Digital Technology Advertising Indonesia, menyatakan, saat ini, lebih dari sebelumnya, perangkat seluler memainkan peran mendasar dan pokok dalam mempermudah gaya masyarakat hidup sehari-hari.
"Kami hadir untuk terus mendukung, mempromosikan, dan meningkatkan kinerja bisnis global dan korporasi lokal melalui jajaran iklan yang ditempatkan secara strategis dalam ekosistem menyeluruh OPPO. Iklan ditempatkan secara intuitif untuk meningkatkan pengalaman mobilitas OPPO secara keseluruhan”. Ujarnya.
“Inilah saat yang tepat untuk terlibat lebih kreatif dan otentik dengan konsumen. Pelaku usaha didorong untuk lebih kreatif dalam menciptakan konten berwawasan luas untuk meningkatkan kesadaran sambil menghibur pengguna OPPO melalui serangkaian fitur dan fasilitas utama yang menginspirasi kegembiraan, sembari tetap mengajak konsumen untuk menyaksikan kekuatan cerita melalui iklan. Dalam platform OPPO, sebagai platform komunikasi digital terkuat dengan jangkauan luas di negara ini, pelaku usaha dapat menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia,” tutup Brave.