Misteri Dentuman Sabtu Dini Hari, Mungkinkah dari Perut Bumi? Ini Kata Vulkanolog ITB

JIBI
Minggu, 12 April 2020 | 08:43 WIB
Ilustrasi-Letusan Gunung Anak Krakatau terlihat dari foto udara yang diambil dari pesawat Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai SusiAir di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Ilustrasi-Letusan Gunung Anak Krakatau terlihat dari foto udara yang diambil dari pesawat Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai SusiAir di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Suara dentuman pada Sabtu dini hari (11/4/2020) masih menjadi misteri dan belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi menegaskan berdasarkan pengamatan, suara itu tidak terkait dengan erupsi Gunung Anak Krakatau. Lantas, dari mana suara itu berasal?      

Vulkanolog dari Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman mengatakan suara dentuman misterius yang terdengar di Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu dinihari, 11 April 2020, bisa berasal dari dalam perut bumi terkait aktivitas gunung api.

Pengosongan dapur magma dalam akibat pindahnya magma secara tiba-tiba ke dapur magma yang lebih dangkal meninggalkan kekosongan. “Ambruknya dapur magma dapat menghasilkan dentuman dan getaran di daerah sekitarnya,” katanya kepada Tempo, Sabtu (11/4/2020).

Suara dentuman sekitar pukul 02.00-03.00 WIB itu menimbulkan spekulasi banyak pihak. Ada yang mengaitkannya dengan erupsi atau letusan Gunung Anak Krakatau pada Jumat malam hingga Sabtu pagi, namun pihak lain membantahnya.

“Apa yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya perlu dikaji dan dibuktikan lebih jauh apakah terjadi fenomenanya seperti itu,” ujar Mirzam.

Mekanisme pembentukan dan asal dentuman yang menimbulkan pertanyaan bukan hanya terjadi sekarang. Sebelumnya pada tahun 2000 pernah muncul kebingungan soal suara dentuman menjelang runtuhnya kaldera Gunung Miyakejima, Jepang.

Suara dentuman juga pernah muncul pada 2018 di Kepulauan Mayotte bagian barat Samudra Hindia.

Sementara itu peneliti dari LIPI Nugroho D. Hananto mengatakan suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau dinilai terlalu jauh.

“Sepertinya suara geluduk yang besar,” kata Nugroho, Sabtu. Sementara jika sumber suara dentuman dari dalam perut bumi dinilai lebih sulit lagi menjelaskannya.

Sebelumnya diberitakan pakar vulkanologi Surono menduga sumber suara dentuman yang didengar oleh sebagian orang di Jabodetabek berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Ia menduga suara itu muncul bersamaan dengan erupsi.

Sementara Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) membantah suara dentuman dari letusan Gunung Anak Krakatau.

Lewat siaran persnya Sabtu, PVMBG menyatakan sejak awal letusan sampai sekarang di pos pengamatan Banten tidak terdengar dentuman. Karena itu, erupsi Gunung Anak Krakatau tidak bisa dikaitkan dengan suara dentuman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : JIBI
Editor : Saeno
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper