Bisnis.com, JAKARTA — JD.id resmi menjadi perusahaan rintisan berbasis platform dagang elektronik (dagang-el/e-commerce) yang berstatus unikorn dari Indonesia.
Hal itu diamini oleh salah satu manajemen JD.id ketika dihubungi oleh Bisnis Jumat (21/2/2020). Salah satu manajemen perusahaan yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan status unikorn sejatinya telah disandang sejak 2019 lalu.
Dia menyebutkan status itu diperoleh setelah perusahaan yang mulai beroperasi di Indonesia pada 2015 itu membentuk joint ventures dengan sejumlah perusahaan pada tahun lalu.
Baca Juga Enam Startup Paling Heboh Sepanjang 2019 |
---|
Adapun, berdasarkan catatan Bisnis, pada Februari 2019 JD.id tergabung dalam proses perampungan pendanaan fase pertama dari putaran pendanaan Seri F dengan Gojek. Adapun pendanaan ini dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital.
Sementara itu, dikutip dari DailySocial pada Sabtu (21/2/2020), JD.id mengkonfirmasi bahwa valuasi perusahaannya yang telah melebihi US$1 miliar.
Dengan demikian JD.id menambah jajaran unikorn Indonesia menjadi 6 perusahaan. Adapun, selain JD.id startup yang menyandang status unikorn di Indonesia adalah Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan Ovo.
Menurut laporan e-Conomy SEA, pangsa pasar e-commerce di Indonesia telah mencapai US$21 miliar pada tahun 2019 dan diproyeksikan bertumbuh pesat jadi US$82 miliar pada 2025 mendatang.