Layanan tersebut hadir di perangkat interaktif pintar DAV yang tersebar di berbagai gerai Alfamart di Indonesia. Pada 2020, sebanyak 10.000 gerai Alfamart ditargetkan telah memiliki layanan tersebut.
CEO Prixa James Roring mengatakan saat ini bidang kesehatan Indonesia masih menghadapi tantangan minimnya jumlah tenaga kesehatan, khususnya dokter.
Berdasarkan data yang dihimpun Prixa, kata James, hanya ada rata-rata satu dokter untuk setiap 4.000 populasi di Indonesia, jauh dari rekomendasi WHO atas satu dokter untuk setiap 1.000 populasi.
Dia mengatakan dengan kerja sama antara Prixa, Alfamart dan DAV diyakini akan berdampak signifikan dalam membantu menutup kesenjangan dengan menyediakan akses pelayanan kesehatan yang merata melalui sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI Prixa.
“Sistem kami menata ulang berbagai keahlian dan pengalaman tim dokter dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dan menyusun segenap keahlian yang berharga itu menjadi sebuah sistem yang terpadu dan terukur,” kata James, Minggu (24/11/2019).
Sementara itu, General Manager DAV Hertha Joyce menjelaskan bentuk kerja sama antara tiga perusahaan lokal ini menyediakan akses atas pelayanan kesehatan melalui teknologi berbasis AI Prixa melalui perangkat interaktif pintar kami yang tersebar di berbagai gerai Alfamart di Indonesia.
“Pada 2020, kami berencana agar sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI Prixa dapat tersediadi 10.000 gerai Alfamart di seluruh Indonesia,” kata Hertha.
Sebelumnya, Prixa, meluncurkan sistem periksa tepat berbasis kecerdasan buatan serta platform manajemen kesehatan yang terpadu bagi masyarakat Indonesia.
Teknologi A.I dalam sistem ini berbentuk robot percakapan atau chatbot yang dapat menjawab dan menganalisis penyakit para pengguna melalui percakapan yang dilakukan.
Hasil percakapan berupa analisis penyakit yang sedang dirasakan oleh pengguna. Ada sekitar 600 penyakit yang dapat dideteksi. Prixa tidak menyarankan obat yang harus diminum oleh pengguna.
Tidak berhenti di situ, ke depan, rencananya Prixa juga akan memperkenalkan manajamen terpadu di aplikasi Prixa, sistem tersebut akan membantu proses klaim jika masyarakat menggunakan asuransi yang bermitra dengan Prixa.
Sistem klaim online terintegrasi ini akan mengotomatisasi proses klaim manual yang panjang dan tidak efisien dengan mendigitalisasi prosedur standar operasinya.
Kemudian, sistem manajemen risiko akan mempersonalisasi kemampuan data untuk dapat menilai risiko setiap individu dan memberdayakan mereka dengan wawasan untuk membuat keputusan yang sesuai dalam hal kesehatan.