Mengukur Dampak 700 MHz Saat Digunakan untuk Broadband

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 11 November 2019 | 14:22 WIB
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Migrasi siaran analog ke digital merupakan pekerjaan rumah yang tidak kunjung selesai. Padahal, peralihan ini memiliki dampak yang sangat besar dari berbagai sisi. 
Dalam laporan yang dihimpun dari berbagai sumber seperti bank dunia, data monitor dan lain-lain, disebutkan bahwa pemanfaatan kembali 700 MHz untuk broadband akan berdampak pada kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB), Penerimaan pajak, Penciptaan usaha dan Lapangan Kerja Baru. 
Dari sisi PDB, laporan himpunan menyebutkan bahwa pada rentan waktu 7 tahun dari 2020-2026, diperkirakan peralihan migrasi ke internet akan mendorong pemasukan PDB bagi negara hingga US$ 31,7 miliar. 
Di samping itu, pada rentan waktu yang sama penerimaan pajak juga berpotensi meningkat. Diperkirakan pada 2026, jika analog bermigrasi ke digital maka Indonesia akan mendapat penerimaan pajak sebesar US$5,5 miliar. 
Kemudian dari sisi lapangan kerja, diperkirakan akan terjadi pertambahan 232.000 lapangan kerja baru dalam 7 tahun saat migrasi analog berjalan mulus. 
Terakhir dari sisi lapangan kerja baru, diprediksi peralihan siaran akan membuka 118.000 lapangan kerja baru di Indonesia pada 2026. 
Saat ini pemerintah berusaha mengejar target tersebut. pemerintah telah menyusun sejumlah langkah strategis untuk mendorong migrasi analog ke digital. 
Adapun sejumlah langkah strategis yang disiapkan antara lain pembentukan satuan tugas yang diisi oleh seluruh pemangku kepentingan, mendorong siaran simulcast secara nasional dan merevisi undang-undang penyiaran. 
Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Geryantika Kurnia mengatakan untuk siaran simulcast di 12 provinsi rencananya akan dilakukan oleh lembaga penyiaran swasta (LPS) yang pada 2012 lalu memenangkan lelang multiplekser.   
Saat ini infrastruktur untuk siaran digital, kat Gery, sudah mendukung di 12 provinsi tersebut, sehingga akan disayangkan jika tidak digunakan untuk siaran simulcast. 
“Sayang hanya dipakai analog saja, sehingga masyarakat bisa menerima siaran analog dan digital. Biar saja masyarakat yang memilih,” kata Gery kepada Bisnis.com, beberapa waktu lalu.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper