1. Ini Malware yang Paling Cepat Menyebar Menurut Kaspersky
Smominru kini menjadi salah satu malware komputer yang paling cepat menyebar.
Berdasarkan laporan Kaspersky yang diterima Bisnis.com, Rabu (9/10/2019), selama Agustus 2019, malware tersebut menginfeksi sebanyak 90.000 mesin di seluruh dunia dengan tingkat infeksi hingga 4.700 komputer per hari, di mana China, Taiwan, Rusia, Brasil, dan Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak menghadapi serangan.
Baca selengkapnya di sini.
2. Mudahkan Pelanggan, Smartfren Fokus di Produk Sederhana
PT Smartfren Telecom Tbk. melihat produk paket layanan data yang bersifat sederhana, hanya berisi kuota utama, merupakan produk yang menjanjikan.
Deputy CEO PT Smartfren Telecom Tbk. Djoko Tata Ibrahim mengatakan saat ini perseroan lebih berfokus pada penjualan paket data sederhana yang dapat digunakan selama 24 jam.
Baca selengkapnya di sini.
3. Sequoia Incar 20 Startup untuk Ikut Surge 03
Sequoia India melalui program Surge 03 mengincar 15-20 perusahaan rintisan di Asia Tenggara untuk mendapatkan pendanaan senilai US$1 juta - US$2 juta.
Surge merupakan program pendanaan bagi perusahaan di tahap awal. Pada dua program Surge sebelumnya, sekitar 36 perusahaan rintisan berhasil mendapatkan pendanaan. Beberapa perusahaan rintisan tanah air yang pernah mencicipi pendanaan dari Sequoia melalui program Surge antara lain Bobobox, Qoala, Chilibeli, Storie, dan Rukita.
Baca selengkapnya di sini.
4. Huawei Watch GT 2 Siap Dukung Gaya Hidup Sehat
Huawei Consumer Business Group (CBG) Indonesia meluncurkan perangkat jam pintar bernama Huawei Watch GT 2 untuk mendukung gaya hidup sehat. Produk ini memiliki keunggulan daya baterai yang mampu bertahan hingga 2 pekan.
Huawei Watch GT 2 merupakan evolusi dari model sejenis. Sebelumnya CBG mengeluarkan Huawei Watch GT yang diklaim digemari oleh masyarakat Indonesia.
Baca selengkapnya di sini.
5. Buzzer Diakui Sudah Jadi Pekerjaan, Kominfo Tak Berniat Buat Aturan
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan tak akan membuat aturan untuk mengendalikan aktivitas para buzzer.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan selama ini, aktivitas buzzer di dunia maya tidak melanggar aturan. Namun, pihaknya akan tetap memantau konten yang disebarkan.
Baca selengkapnya di sini.