Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan yang penyedia aset digital dan blockchain, High Performance Blockchain (HPB), siap memberikan pendampingan teknis, operasional, dan pendanaan kepada komunitas blockchain Indonesia sebagai upaya ekspansi bisnis perusahaan tersebut di Tanah Air.
Managing Director HPB, Danny Rowshandel, mengatakan ekspansi tersebut dilatarbelakangi kondisi masih minimnya perusahaan-perusahaan konvensional yang mampu mengimplementasikan teknologi Blockchain.
"Kami siap untuk terjun langsung ke akar rumput guna membentuk sebuah komunitas Blockchain baru di Indonesia dengan memberikan berbagai macam bentuk dukungan, seperti permodalan keuangan serta manajemen operasional," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (16/9).
Meski masih minim, tingkat kemelekan masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah dan anak muda, akan pentingnya penerapan teknologi blockchain dikatakan semakin membaik.
Adapun, sejauh ini pengimplementasian teknologi blockchain di bidang sektor publik dinilai berhasil mempermudah aktivitas pencatatan identitas, aset berharga, data kesehatan, dan faktur pajak.
Sementara itu, di bidang keuangan Blockchain turut membantu masyarakat dalam mempercepat kegiatan audit, pembayaran lintas negara, investasi aset digital, dan pembuatan kontrak pintar (smart contract).
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menambahkan implementasi blockchain berpotensi memunculkan peluang-peluang baru bagi para pelaku usaha. implementasi teknologi tersebut, lanjutnya, dapat mendorong para pelaku usaha untuk menyediakan lapangan kerja yang lebih menjanjikan dan menguntungkan.
"Oleh karena itu, momentum dan eksistensi ekosistem digital yang sudah terbentuk harus selalu dijaga dan masyarakat harus terus diedukasi," ujar Oscar.
Dalam beberapa tahun mendatang, gaya hidup digital masyarakat serta peningkatan penetrasi internet serta ponsel pintar akan menjadi faktor yang mengakselerasi berkembangnya Blockchain di Tanah Air.
Adapun, isu seperti kepercayaan publik, tantangan teknis, privasi dan fluktuasi nilai, serta tata kelola data yang belum memadai akan menjadi tantangan-tantangan bagi pengimplementasian Blockchain di Indonesia.