Bisnis.com, JAKARTA — Post Quantum Cryptography (PQC) menjadi jenis serangan baru yang diperkirakan melanda dunia siber dalam 10 tahun ke depan.
Senior Vice President DigiCert untuk Asia Pasifik, Ray Garnie, mengatakan jenis serangan tersebut mampu menembus sistem enkripsi paling mutakhir saat ini, yakni 2.048 bit RSA Encryption hanya dalam waktu 8 jam.
Sesuai dengan kekuatan jenis serangan tersebut, maka trafik internet di Tanah Air pun dapat menjadi sasaran empuk. Pasalnya, menurut data Dataprovider per Juli 2019, sebanyak 58% dari total 1.047.262 trafik web di Indonesia tidak terenkripsi.
"Untuk itu, perusahaan, peneliti dan industri saat ini bekerja sama untuk meningkatkan pemahaman mengenai algoritme enkripsi yang tahan terhadap serangan komputer kuantum," ujarnya di Jakarta, Kamis (29/8).
Adapun, pada 2020 diperkirakan sebanyak 25 miliar perangkat di dunia akan saling terhubung, sehingga dibutuhkan solusi yang mampu menjawab tantangan yang jauh-jauh hari sudah terlihat dari hadirnya serangan Post Quantum Cryptography.
Tahun lalu, jumlah serangan siber secara global juga dilaporkan meningkat sebanyak 56% dengan pemerintahan, kesehatan, dan finansial menjadi sektor yang paling rawan. Menurut laporan berjudul Symantec Internet Security Threat Report 2019, router dan kamera yang terhubung adalah sumber utama serangan IoT selama 2018.