Bisnis.com, JAKARTA —Kamera ponsel sudah lama menggusur kamera digital saku buat para pehobi foto.
Namun, buat penggemar fotografi serius, kamera digital seperti DSLR (digital single-lens reflex) masih menjadi pilihan buat mendapatkan gambar dengan kualitas maksimal.
Keadaan ini boleh jadi akan berakhir bila pembuat ponsel bisa mengintegrasikan kamera dengan kemampuan yang lebih baik.
Salah satu teknologi kamera yang mungkin akan bersaing dengan DSLR adalah sensor kamera beresolusi tinggi, seperti yang ditawarkan oleh Samsung.
Pada 12 Agustus 2019, perusahaan Korea Selatan tersebut mengumumkan sensor kamera pertama yang menembus angka 100 megapiksel untuk ponsel pintar.
Sensor ISOCELL Bright MX merupakan buah kolaborasi Samsung dengan Xiaomi.
Dalam siaran persnya, Samsung menyebutkan bahwa sensor yang diberi nama ISOCELL Bright MX tersebut dapat mengambil gambar sampai 108 megapiksel.
Sensor tersebut juga dapat menghasilkan video beresolusi tinggi (6.016 x 3.384) dengan frame rate 30 fps.
Kemampuan sensor ini melampaui produk Samsung sebelumnya, ISOCELL Bright GW1, yang diumumkan pada bulan Mei lalu. Sensor tersebut mampu mengambil gambar maksimum 64 MP.
Sebagai perbandingan, ponsel unggulan terbaru dari Apple dan Samsung menggunakan kamera yang mampu menangkap gambar maksimum 12 MP (iPhone XS Max) dan 16 megapiksel (Samsung Galaxy Note 10+).
Sensor memang bukan satu-satunya penentu kualitas gambar yang dihasilkan kamera ponsel. Banyak pembuat ponsel berusaha meningkatkan kemampuan kamera dengan menambahkan fitur lain seperti lensa tambahan dan algoritme pengolahan citra yang lebih mumpuni.
Namun, kemampuan sensor kamera itu sendiri tentunya tidak bisa diabaikan.
Kebanyakan pengguna kamera ponsel biasanya tidak akan membutuhkan gambar dengan resolusi 100 megapiksel. Maka dari itu, pembuat ponsel bisa memanfaatkan teknologi penggabungan piksel Tetracell, yang mengemulasi sensor dengan piksel berukuran lebih besar.
Teknologi penggabungan piksel ini mampu menghasilkan gambar dengan kualitas lebih baik meskipun dalam kondisi pencahayaan yang lemah.
Teknologi lain yang diintegrasikan oleh Samsung dan Xiaomi ke dalam sensor ini adalah Smart ISO.
Ini memungkinkan sensor menyesuaikan level ISO sensor dengan keadaan pencahayaan sekitar, mulai dari tempat yang terang hingga remang-remang.
Sensor ini sendiri berukuran relatif besar (1/3,33 inci), sehingga mungkin tidak cocok dengan desain ponsel yang lebih kompak.
Meskipun Xiaomi sudah mengkonfirmasi bahwa perusahaan China tersebut akan menanamkan ISOCELL Bright MX ke dalam produk ponselnya, belum jelas ponsel mana yang akan pertama kali memanfaatkan sensor baru tersebut.
Samsung sendiri menyebutkan pihaknya akan mulai produksi masal sensor ini mulai akhir bulan Agustus 2019.