Asia Partners Pimpin Pendanaan Seri C Rp998 Miliar untuk RedDoorz

Deandra Syarizka
Selasa, 20 Agustus 2019 | 16:35 WIB
RedDoorz
RedDoorz
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — RedDoorz, platform pemesanan dan manajemen hotel di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan telah mendapatkan pendanaan awal sebesar US$ 70 juta  atau sekitar Rp998 miliar dari keseluruhan pendanaan Seri C. 

Pendanaan ini dipimpin oleh Asia Partners, sebuah perusahaan ekuitas yang didirikan sejumlah eksekutif senior dengan rekam jejak sangat baik dalam meningkatkan skala perusahaan teknologi  seperti Sea, Naspers, dan Bukalapak secara global dan di seluruh wilayah operasi.

RedDoorz adalah portofolio perusahaan teknologi pertama dari Asia Partners, yang berfokus pada investasi tahap pertumbuhan di bidang teknologi dan perusahaan berbasis teknologi di Asia Tenggara.

Dua investor terkemuka lainnya, Rakuten Capital dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, juga bergabung dalam putaran pendanaan ini. Investor sebelumnya, Qiming Venture Partners dan International Finance Corporation (IFC) juga kembali memberikan dukungannya dengan ikut berpartisipasi. 

Investasi Seri C startup ini dimulai tidak lama setelah RedDoorz mengumumkan pendanaan Seri B pada bulan April 2019 sebesar US$ 45 juta.

Dengan adanya pendanaan Seri C ini, RedDoorz telah mengumpulkan pendanaan sekitar US$ 140 juta sejak peluncuran pertamanya pada 2015. Kini, RedDoorz menjadi salah satu startup dengan pendanaan terbaik di Singapura khususnya dalam kategori perusahaan penyedia layanan akomodasi online yang terjangkau di seluruh Asia Tenggara.

Amit Saberwal, Founder dan CEO RedDoorz menyambut baik  bergabungnya para investor baru yang berpengalaman dengan misi membangun RedDoorz sebagai brand perjalanan terjangkau dengan dukungan teknologi terdepan di Asia Tenggara. 

Dia menilai, babak baru pendanaan ini merupakan bukti pertumbuhan bisnisnya yang kuat dan posisi kepemimpinan pasar yang mampu dibangun selama beberapa tahun terakhir. 

“Kami percaya bahwa kami telah mengambil langkah tepat untuk membangun perusahaan unicorn di bidang teknologi yang berikutnya di Asia Tenggara. Dengan dukungan dari para investor baru, yang memiliki keahlian dalam membangun bisnis teknologi dan digital sukses di kawasan ini, kami berada pada posisi yang tepat untuk menjalankan strategi dan misi kami,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (20/8/2019).

RedDoorz akan menggunakan pendanaan baru ini untuk masuk ke pasar baru dan memperkuat posisi kepemimpinannya di kawasan ini dengan mengembangkan berbagai hal seperti teknologi, pengalaman pelanggan, sumber daya manusia serta investasi pemasaran.

Sebagian besar dari hasil pendanaan terbaru ini akan digunakan untuk membangun pusat teknologi di Vietnam yang akan melengkapi pusat teknologi regional di India.

Perusahaan juga berencana untuk meningkatkan kualitas staf hotel dan program pelatihan bekerjasama dengan mitra hotelnya di Singapura, Indonesia, Vietnam dan Filipina dengan jumlah tenaga kerja sekitar 10.000 orang di seluruh kawasan tersebut.

Investor utama untuk putaran ini, Asia Partners, didirikan pada tahun 2019 oleh tim eksekutif senior berpengalaman yang pernah terlibat dalam dua aksi korporasi besar yaitu: IPO (Initial Public Offering) terbesar untuk startup di kawasan Asia Tenggara (Sea Ltd.) dan penjualan Flipkart ke Walmart dengan jumlah terbesar dalam sejarah Asia.

Oliver Rippel dan Nick Nash, Co-Founders dan Partners, Asia Partners mengatakan misinya adalah membantu membangun dan mendampingi calon perusahaan unicorn berikutnya dalam bidang teknologi di Asia Tenggara.

Dia menambahkan, timnya memiliki kombinasi yang unik dalam kemampuan berinvestasi dan keterampilan operasional untuk membantu perusahaan seperti RedDoorz menguasai pasar.

“Kami percaya pada kemampuan tim kami untuk menangkap peluang besar yang ada di segmen perjalanan terjangkau. Investasi ini menegaskan keyakinan kami pada visi dan rencana RedDoorz untuk kawasan ini,” ungkapnya.

 Adapun Rakuten Capital, badan usaha perusahaan raksasa layanan internet Jepang Rakuten Group, telah berinvestasi di perusahaan-perusahaan terkemuka regional seperti Gojek, Carousell dan Shopback.

Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, sebuah joint venture antara Mirae Financial Group yang berbasis di Seoul dan perusahaan internet Naver Corporation, menjadikan HappyFresh dan BigBasket sebagai perusahaan portofolio mereka dan juga baru-baru ini berpartisipasi dalam putaran Seri H Grab senilai US$ 1 miliar.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper