Startup Pariwisata Ramai-ramai Cari Pendanaan

Deandra Syarizka
Senin, 19 Agustus 2019 | 09:39 WIB
Petugas menjelaskan tata cara berinvestasi kepada calon investor di gedung Jakarta Investment Center (JIC), Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Petugas menjelaskan tata cara berinvestasi kepada calon investor di gedung Jakarta Investment Center (JIC), Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan rintisan di bidang pariwisata tengah mencari pendanaan dari investor guna meningkatkan skala bisnisnya dan memperluas daerah jangkauan.

CEO Bobobox Indonesia Indra Gunawan menjelaskan, pihaknya menyediakan kapsul ruang tidur atau pods yang menawarkan kebutuhan bagi para pelancong dengan harga yang terjangkau . Meskipun menawarkan ruang yang terbatas, pods  tersebut tetap dilengkapi dengan aplikasi dan sejumlah fasilitas yang menunjang keamanan dan kenyamanan pengunjung.

“Dengan menggunakan sistem modular , kami memanfaatkan efisiensi ruang sehingga biaya belanja kami jauh lebih hemat dibandingkan hotel budget,” ujarnya, belum lama ini.

Lebih lanjut, pihaknya mengaku tengah mencari pendanaan lebih lanjut untuk membiayai ekspansinya. Terakhir, perusahaan asal Bandung ini telah mendapatkan pendanaan Pra-Seri A dari

Alpha JWC Ventures, Genesia Ventures, dan tiga investor yang tidak disebutkan dengan nilai yang tidak disebutkan. Rencananya, suntikan modal tersebut akan  dimanfaatkan untuk memperluas layanan di seluruh Indonesia dalam kurun waktu dua tahun mendatang.

Sejauh ini, pertumbuhan bisnis perusahaan terus mengalami peningkatan.  Dari jumlah pods, pada 2018 lalu Bobobox telah memiliki 62 pods, dan ditargetkan bertambah menjadi 600 pods hingga akhir 2019, dan berlipat mencapai 6.000 pods pada 2020.

Data perusahaan menyebutkan pendapatan tahunan Bobobox pada 2018 menyentuh US$297.000, dan ditargetkan bertambah menjadi US$2,8 juta pada 2019 dan menjadi US$31,68 juta pada 2020.

“Kami bertujuan untuk menjadi biggest chain accommodation di Indonesia pada tahun 2020 dengan operasi di lebih dari 200 lokasi, dari saat ini 169 lokasi. Kami berencana  membangun tempat baru di sekitar Jakarta, Bogor, Bali, dan Yogyakarta,” ujarnya.

Senada, CEO Frame A Trip Endra Marsudi juga mengaku tengah menggalang pendanaan untuk ekspansi yang lebih luas. Perusahaan yang menghubungkan fotografer lokal dengan wisatawan itu juga berencana merilis produk baru tahun ini.

“Saat ini kami masih fokus menawarkan jasa foto untuk liburan keluarga atau personal. Tahun ini kami berencana mengembangkan produk kami dan menawarkan jasa foto untuk bisnis atau korporasi,” ungkapnya.

Didirikan pada 2017, dia mengaku traksi pertumbuhan pengguna jasanya terus meningkat. Hal ini salah satunya juga berkat kehadiran aktris Dian Sastrowardoyo yang juga menjabat di manajemen perusahaan.

Dia menambahkan sejauh ini, pihaknya menawarkan jasa foto mulai dari US$118 untuk 40 file foto yang telah diedit. Dari setiap foto,  pihaknya mengaku mengambil keuntungan 30% hingga 50%

“Kami sedang mencari mitra strategis yang memiliki visi yang sama untuk meningkatkan skala bisnis kami,” ujarnya.

Dalam waktu 2,5 tahun mendatang, pihaknya menargetkan dapat menyediakan layanan di 300 kota baik dalam maupun luar negeri, dan menghubungkan lebih dari 700 fotografer lokal dalam platformnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper