7 Strategi Kembangkan Bisnis Versi Oracle dan WHU-Otto Beisheim School of Management

Sholahuddin Al Ayyubi
Rabu, 14 Agustus 2019 | 01:22 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Oracle dan WHU-Otto Beisheim School of Management merilis penelitian terbarunya ihwal efisiensi bisnis yang dapat meningkat dua pertiga jika sebuah perusahaan mengimplementasikan 7 faktor utama.

Wilhelm Frost, dari Departemen Organisasi Industri dan Mikroekonomi di WHU - Otto Beisheim School of Management mengungkapkan ketujuh faktor utama itu adalah pengambilan keputusan berbasis data, fleksibilitas dan berani melakukan perubahan, budaya wirausaha, visi digital bersama, pemikiran dan pertanyaan kritis, budaya belajar dan komunikasi terbuka dan kolaborasi.

Dia berpandangan dewasa ini banyak organisasi yang telah berinvestasi dalam teknologi yang tepat, tetapi kurang memiliki budaya, keterampilan atau perilaku yang diperlukan untuk benar-benar menuai manfaatnya. Hal tersebut, menurutnya hanya bisa meningkatkan seperlima efisiensi bisnis pada saat mengimplementasikan teknologi tanpa tujuh faktor utama tersebut.

“Kecepatan perubahan tidak pernah lebih penting bagi organisasi daripada saat ini,” tuturnya dalam keterangan resminya, Rabu (14/8).

Menurutnya, kemampuan perusahaan beradaptasi pada teknologi cukup penting jika ingin maju dalam persaingan dan menawarkan proposisi memimpin pasar. Dia menjelaskan perusahaan yang tidak siap dengan berbagai perubahan, tidak akan mampu bersaing untuk mendapatkan keterampilan di pasar digital saat ini.

“Menjadi adaptif berarti dukungan yang lebih baik bagi pelanggan, dan ini penting untuk memenuhi kebutuhan mereka, tetapi itu juga merupakan faktor penting dalam perusahaan mana pun yang menarik dan mempertahankan karyawan dengan keterampilan untuk mendorong mereka maju,” kata Wilhelm

 Sementara itu, Kepala Aplikasi Oracle Indonesia, Iman Muhammad menjelaskan tujuh faktor utama yang dirilis tersebut merupakan soft skill yang kini dibutuhkan untuk merealisasikan manfaat dari teknologi yang diterapkan, sehingga bisa menjadikan bisnis mudah beradaptasi dalam perekonomian masa depan.

“Studi ini menyoroti peluang HR untuk memimpin dalam transformasi tenaga kerja untuk mendorong perubahan budaya untuk peningkatan keterampilan dan keterbukaan untuk bekerja dengan mesin dan teknologi,”ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper