Bisnis.com, JAKARTA – Bertempat di Barclays Center, New York, Amerika Serikat (AS), Samsung akhirnya meluncurkan ponsel premium terbarunya, Galaxy Note 10, pada Rabu (7/8/2019) waktu setempat.
Dipersenjatai koneksi jaringan 5G yang cepat dan fitur kamera yang lebih canggih, Galaxy Note 10 diharapkan dapat membantu raksasa teknologi Korea Selatan tersebut memulihkan kembali kinerja labanya serta meningkatkan daya saing atas rivalnya, Huawei Technologies.
Dengan fitur video dan fotografi lebih mumpuni, yang membantu Huawei menjadi vendor ponsel pintar nomor dua dunia, Samsung juga berharap Galaxy Note 10 akan menarik minat YouTuber dan pelaku media sosial.
Note 10 bakal menjadi produk baru andalan Samsung untuk memperluas penjualan ponselnya. Dengan dua versi berbentang layar 6,3 inci dan 6,8 inci, Note 10 menyuguhkan efek video yang disempurnakan seperti augmented reality dan mode stabilisasi.
Kamera depan yang diposisikan di bagian atas layar menawarkan pengalaman untuk berswafoto (selfie) yang lebih baik. Selain itu, ponsel ini tidak memiliki jack audio.
Presiden dan CEO Samsung Electronics Dong Jin Koh saat peluncuran Galaxy Note 10 di Barclays Center di Brooklyn, New York./Reuters
Galaxy Note 10 ukuran reguler bakal dibanderol mulai US$949,99, sedangkan Note 10 berukuran lebih besar dihargai mulai dari US$1,099. Adapun untuk model Note 10 dengan kemampuan 5G akan dijual mulai dari US$1.299,99.
Ponsel premium ini akan mulai dipasarkan pada 23 Agustus dan siap melawan model iPhone terbaru besutan Apple, yang diperkirakan akan rilis sebelum akhir tahun ini.
Pihak Samsung menolak mengungkapkan target penjualan untuk seri Note terbarunya, tetapi berharap akan mencapai volume penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan model pendahulunya, Note 9.
Say hi to Next-level power. #GalaxyNote10
— Samsung Mobile (@SamsungMobile) August 7, 2019
Learn more: https://t.co/ZoibEbczdC pic.twitter.com/aT2WeMxMEr
Sementara itu, sejumlah analis melihat pertimbangan harga kemungkinan akan menjadi faktor terpenting bagi kinerja penjualan ponsel terbaru Samsung ini. Pasar ponsel cerdas global sendiri telah menyusut 3 persen pada kuartal yang berakhir Juni, menurut firma riset Strategy Analytics.
"Sulit mengharapkan penjualan yang kuat untuk Note baru dengan hanya beberapa peningkatan dalam fitur kameranya,” tutur Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities, seperti dilansir dari Reuters.
Perolehan laba Samsung dari divisi mobile-nya telah menyusut karena penjualan yang lesu, bahkan ketika perusahaan ini mampu meningkatkan pengiriman secara keseluruhan sebesar 6,7 persen dan tetap memimpin dengan pangsa pasar sebesar 22 persen pada kuartal kedua.