Meski Terus 'Digempur', Facebook Tetap Sosialisasikan Pengamanan Data Pribadi

Rahmad Fauzan
Selasa, 23 Juli 2019 | 12:03 WIB
Logo Facebook/Reuters
Logo Facebook/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Meskipun terus digempur dengan isu keamanan data pribadi penggunanya oleh banyak pihak di beberapa negara di dunia, Facebook tetap melakukan sosialisasi hal-hal dasar serta meluncurkan fitur-fitur yang mengedepankan keamanan data pribadi.

Facebook mengatakan, upaya tersebut dilakukan agar semua orang menyadari bahwa setiap pengguna media sosial memiliki peran untuk menjaga informasi serta identitas pribadi agar tetap aman dari pencurian atau aksi kejahatan lainnya.

"Hal ini menjadi sangat penting jika Anda menggunakan Facebook untuk menyampaikan sebuah kabar, pendapat atau komentar, dan aksi pembajakan akun dapat terjadi dan menyalahartikan diri Anda," ujar pihak Facebook dalam keterangan resminya yang diterima Bisnis.com, Selasa (23/7/2019).

Atas dasar itu pula, Facebook membuat lima hal dasar dari fitur keamanan Facebook yang harus diketahui oleh pengguna untuk menjaga keamanan data pribadi. Adapun, fitur tersebut bisa diakses melalui menu Pengaturan > Umum > Keamanan dan Login.

Fitur pertama adalah Apa Itu Saya? Where You’re Logged In (Dimana Anda Login). Fitur ini menunjukkan lokasi pengguna serta perangkat yang digunakan ketika melakukan login.

Hal ini dinilai sangat berguna karena dapat memberitahukan pengguna mengenai aktivitas yang aneh atau tidak lazim yang dilakukan oleh pihak lain, dan juga memberikan opsi kepada pengguna untuk mengambil tindakan dengan cara keluar dari perangkat tersebut.

"Penting untuk memeriksanya secara berkala jika Anda mengakses Facebook di komputer umum atau perangkat milik orang lain."

Fitur kedua adalah Apakah itu Anda? Pihak Facebook merekomendasikan kepada penggunanya untuk mendaftarkan diri kembali untuk penggunaan fitur tersebut agar mendapatkan pemberitahuan terkait login yang tidak dikenal.

Ketika fungsi tersebut diaktifkan, pengguna akan menerima notifikasi di akun Facebook, Facebook Messenger, dan email yang terdaftar, yang mengonfirmasikan kepada pengguna jika ada pihak lain yang telah login melalui perangkat tak dikenal.

Pengguna pun juga dapat memilih 'not me' dan keluar dari perangkat tersebut.

Sekain fitur, pengguna diminta mengganti kata sandi secara berkala.Dalam hal ini, banyak orang menggunakan kata sandi yang mudah diingat dan berkaitan dengan pengalaman pribadi. Namun, yang menjadi isu adalah hal ini sangat mudah ditebak orang lain.

Dengan demikian, sangat penting untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan unik sehingga tidak mudah ditebak. Sebaiknya Anda menggunakan kombinasi unik angka, karakter, dan kata, dan juga mengunjungi menu 'Changing Password' (Ubah Kata Sandi) secara berkala.

Agar lebih aman, pengguna juga diminta untuk memiliki Akses Keamanan Ganda.

Cara lain untuk memperkuat pertahanan Anda adalah dengan memanfaatkan 'two-factor authentication' atau 2FA untuk login. 

Adapun, fungsi 2FA Facebook membuat akun lebih aman karena pengguna harus menggunakan kombinasi identifikasi personal untuk login - biasanya kata sandi Anda dan kode unik login yang dikirimkan ke nomor ponsel melalui pesan singkat. 

Lapisan kedua perlindungan ini banyak digunakan oleh bank dan penyedia layanan daring lain yang menggunakan data pribadi atau data keuangan.

Setelah akun sudah aman, Anda dapat mendaftarkan perangkat yang sering dipakai untuk Authorized Logins (Login yang Resmi), yang tidak membutuhkan kode dan juga mengatur App Passwords (Kata Sandi Aplikasi) khusus.

Langkah terakhir dalam menjaga keamanan data pribadi adalah memilih orang yang dapat dipercaya.

Saat ini, Facebook memampukan penggunanya untuk mengatur sistem keamanan ekstra, termasuk memilih 3 hingga 5 orang teman yang dapat dihubungi jika tidak dapat mengakses akun.

Fungsi ini dikatakan sangat bermanfaat jika seseorang mengakses akun, dan mengganti email dan kata sandi.

Langkah yang perlu dilakukan adalah Pilih Reveal my Trusted Contacts (Ungkap Kontak Tepercaya) dan ketik nama lengkap teman.

Selanjutnya, pengguna akan menerima tautan yang hanya dapat diakses oleh orang tersebut, dan mereka dapat memberikan pengguna kode untuk mengakses kembali akun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper