Bisnis.com, BANGLI -- Berdasarkan pantauan Bisnis, Alipay dan WeChat Pay telah digunakan oleh sebagian turis China di resor kawasan Bali Utara yakni Toya Devasya.
Adapun, resor tersebut memberlakukan kebijakan pembayaran tanpa tunai (cashless) kecuali oleh beberapa agen perjalanan.
Marketing Toya Devasya I Made Arsana menjelaskan keberadaan fasilitas pembayaran as China tersebut untuk mengakomodir wisatawan mancanegara (wisman) asal Negeri Tirai Bambu. Pasalnya, menurutnya, 60% dari total wisman yang mengunjungi resor berasal dari China.
"Ada yang pakai [Alipay dan WeChat Pay]. Tapi, biasanya pembayaran melalui travel agent, karena kebijakan kami cash by guide," paparnya kepada Bisnis, Selasa (4/6/2019).
Selain Alipay dan WeChat Pay, Arsana menambahkan resor juga telah menambahkan pembayaran digital melalui agen perjalanan. Menurutnya, mayoritas pengunjung yang menginap membayar melalui agen perjalanan, sedangkan pengunjung yang menggunakan Alipay dan WeChat Pay merupakan wisman dari China yang datang langsung tanpa pemesanan sebelumnya.
Seperti diketahui, Alipay merupakan sistem pembayaran seluler berbasis QR Code yang merupakan bagian dari Alibaba Group. Alipay dan WeChat Pay hingga saat ini belum mendapatkan izin beroperasi dari Bank Indonesia.
Beberapa bank besar Indonesia diketahui telah bekerja sama dengan keduanya. Alipay, khususnya, telah menjalin kerja sama dengan Bank CIMB Niaga. dan Bank Central Asia yang merupakan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU IV) dengan modal di atas Rp30 triliun.
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) menyatakan Alipay seharusnya sudah mengetahui aturan dari Bank indonesia terkait sistem pembayaran yang berlaku di Tanah Air. Asosiasi menilai Alipay telah bekerja sama dengan bank yang memiliki lisensi acquiring dan mendapatkan izin dari Bank Indonesia.
Selamat berlibur dan menikmati magisnya Bali!
(Tim Jelajah Jawa-Bali 2019 (Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M. Arief, Maria Elena, Reni Lestari)