Bisnis.com, JAKARTA – Chief Business Officer PT Indosat Tbk. Intan Abdams Katoppo mengatakan pihaknya lebih mengedepankan pemanfaatan teknologi yang berlisensi untuk menjamin kualitas konektifitas IoT.
Meski demikian, dia mengatakan, perseroan juga tidak menutup kemungkinan untuk mengadopsi konektifitas LPWA atau non-NB IoT melalui kerja sama dengan perusahaan IoT maupun pengembangan yang dilakukan perseroan untuk kebutuhan tertentu.
“Kami fokus kepada pemanfaatan teknologi yang berlisensi yang lebih menjamin kualitas konektifitas IoT serta sesuai dengan roadmap evolusi berstandar seluler,” kata Intan kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Intan menambahkan Indosat Ooredoo sebagai perusahaan telekomunikasi dalam IoT mengambil peran sebagai pusat atau HUB, karena sentral dari IoT ini adalah konektivitas.
Dia mengatakan perseroan mendorong tumbuhnya ekosistem IoT dalam negeri dengan aktif terlibat dalam berbagai inisiatif pengembangan komunitas dan peningkatan kapabilitas nasional dalam IoT. Salah satunya adalah dengan membangun beberapa Lab IoT bekerjasama dengan dunia akademis di berbagai universitas.
“Hal ini untuk mempercepat pengembangan bisnis IoT melalui peningkatan kapabilitas talent, start up, inkubasi memanfaatkan perkembangan teknologi telekomunikasi IoT dan perangkat-perangkat IoT,” kata Intan.
Diketahui, Indosat Ooredoo memiliki strategi LEAD yang salah satunya adalah melakukan percepatan B2B. sejalan dengan strategi tersebut, serta untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia siap menghadapi era revolusi industri 4.0.
Indosat Ooredoo Business menghadirkan Future Digital Economy Lab, yang bertujuan menjadi wadah untuk mengembangkan inovasi, penguatan sumber daya serta menghasilkan beragam use case berbasis IoT yang dapat diproduksi di dalam negeri guna meningkatkan perekonomian bangsa dan menciptakan peluang usaha di berbagai industri.