Bisnis.com, JAKARTA — Pengetatan aturan registrasi nomor seluler prabayar memperkuat basis pelanggan aktif PT Telekomunikasi Selular. Konsumsi pengguna jaringan seluler anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. tersebut meningkat pada kuartal I/2019.
GM External Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) Telkomsel pada kuartal I/2019 sebesar Rp45.000 atau tumbuh 30% dibandingkan dengan ARPU pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ARPU Telkomsel didorong oleh pertumbuhan bisnis digital di perseroan. Hanya saja, Denny tidak menyebutkan secara terperinci torehan bisnis digital Telkomsel pada kuartal I/2019.
“Hal ini seiring dengan transisi dari bisnis legacy (percakapan dan SMS) ke bisnis digital, ARPU Digital Telkomsel meningkat sebanyak dua digit sebagai hasil dari peningkatan produktivita s pengguna data yang menghasilkan pertumbuhan trafik data yang tajam,” kata Denny kepada Bisnis, Minggu (5/5/2019).
Selain itu, dengan adanya pengetatan aturan registrasi kartu SIM prabayar, mayoritas pelanggan perseroan saat ini merupakan pelanggan yang aktif.
“Pelanggan Telkomsel lebih bersifat value and active customer dengan database pelanggan yang lebih valid sehingga hal ini berdampak positif bagi Telkomsel,” kata Denny.
Kontribusi layanan data terhadap pendapatan perseroan pada kuartal I mencapai 67%, sedangkan legacy (percakapan dan SMS) hanya 33%.
Denny memperkirakan layanan data akan terus meningkat dengan target pendapatan tumbuh tipis di atas industri. Dalam mendorong pendapatan bisnis data, sambungnya, perseroan akan melakukan berbagai strategi untuk memonetisasi data.
“Contohnya melalui pengaturan harga layanan yang tepat, penawaran personal dan memperbanyak program untuk pelanggan,” ujarnya.
Baca Juga Stockbit Raih Pendanaan Seri A |
---|
Di samping mencatatkan pertumbuhan ARPU, dari segi pelanggan, Telkomsel juga mencatatkan penambahan sekitar 5,6 juta pelanggan dibandingkan dengan akhir 2018 yang berjumlah 163 juta pelanggan.
Denny menjelaskan penambahan jumlah pelanggan seiring dengan komitmen perusahaan yang untuk selalu membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia dan melayani seluruh pelanggan hingga ke pelosok negeri hingga perbatasan.
Meskipun mencatatkan pertumbuhan di berbagai sektor, pertumbuhan tersebut hanya naik tipis. Denny mengatakan hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti efek kombinasi dari shifting bisnis legacy dengan margin yang tinggi ke bisnis data dengan margin masih rendah, kompetisi di bisnis data yang masih berlangsung, dan registrasi kartu prabayar.
Denny menuturkan untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan tersebut Telkomsel melakukan berbagai inisiatif untuk mengarah ke industri yang sehat.
“Harapan kami agar kondisi yang kondusif para pelaku industri untuk terus terjaga sehingga akan lebih tumbuh lagi ke depan,” kata Denny.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Telkom, induk Telkomsel, memperlihatkan juga perseroan membukukan pendapatan senilai Rp22,18 triliun, EBITDA Rp12,14 triliun dan laba bersih Rp6,47 triliun.