Anak Anda Memainkan Gim PUBG? Baca Artikel Ini

Renat Sofie Andriani
Senin, 25 Maret 2019 | 08:18 WIB
Peserta bermain game online PUBG pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Peserta bermain game online PUBG pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Anak Anda suka memainkan gim PlayerUnknown's Battlegrounds? Bersyukurlah Anda tidak tinggal di India. Bisa-bisa anak Anda ditangkap polisi karena memainkan gim populer ini.

PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) adalah gim kompetisi bergaya Hunger Games dimana 100 pemain berhadapan dengan senapan-senapan sampai hanya ada satu pemain yang tersisa.

Setelah perusahaan teknologi dan entertainment asal China, Tencent Holdings Ltd., memperkenalkan versi mobile yang bebas dimainkan dalam ponsel, permainan ini telah menjadi gim smartphone paling populer di dunia. Penggemarnya membeludak, mulai dari Amerika Serikat (AS) hingga Malaysia.

Namun, tidak ada negara yang sangat menentang gim ini seperti halnya India. Sejumlah kota di Negeri Hindustan melarang PUBG. Pihak kepolisian di India Barat menangkap 10 mahasiswa karena memainkan gim ini.

Komisi hak anak nasional telah merekomendasikan larangan gim ini karena dinilai mengandung unsur kekerasan. Salah satu surat kabar terbesar di India bahkan menyatakan PUBG sebagai "epidemi" yang mengubah anak-anak menjadi psikopat.

“Ada konsekuensi berbahaya pada gim ini. Banyak anak telah kehilangan keseimbangan mentalnya,” tulis The Navbharat Times dalam editorial tertanggal 20 Maret, seperti dilansir Bloomberg.

Tidak seperti AS atau Jepang, India memang tidak memiliki banyak sejarah dengan gim-gim komputer. Gim-gim komputer telah membuat gusar orang tua dan politisi di negeri asal Mahatma Gandhi ini selama setidaknya 20 tahun. Saat itu, video gim terkenal, Grand Theft Auto, harus membuat para pemainnya berurusan  dengan narkoba dan mencari cara mencuri mobil.

Selain India, China sebenarnya telah menerapkan tindak tegas terhadap perkembangan gim, dengan membekukan persetujuan atas judul gim-gim baru serta meningkatkan pengawasan atas kecanduan dan dampak buruk bermain terhadap kesehatan.

Apa yang berbeda tentang India adalah kecepatannya dalam industri dunia digital. Perdebatan selama sekitar dua dekade dilewatkan. Era gim modern pun disongsong.

Komunitas pedesaan yang tidak pernah memiliki PC atau konsol game dapat menggunakan ponsel mereka untuk bermain gim dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didukung layanan nirkabel yang menjadi terjangkau bagi hampir semua warga.

Dengan banyaknya pengguna internet yang mencari hiburan, gim PUBG telah memicu euforia. Sebuah kompetisi pelajar untuk gim ini di kota selatan Hyderabad menerima 250.000 pendaftaran dari lebih dari 1.000 perguruan tinggi.

Satu tim berhasil mendapatkan hadiah sebesar 1,5 juta rupee (US$22.000) sebagai pemain top PUBG, hanya beberapa hari sebelum aksi penangkapan dilancarkan oleh pihak kepolisian bulan ini.

Aryaman Joshi, 13, adalah salah satu anak yang telah memainkan PUBG selama beberapa jam setiap hari. Semua temannya juga memainkan gim ini.

“Gim ini sedikit kasar dan ada banyak penembakan sehingga anak laki-laki seperti saya menyukainya,” ungkap Joshi. Sang ibu, Gulshan Walia, mengatakan ingin mengambil pendekatan realistis terhadap permainan anaknya itu.

Hal semacam ini memberi petunjuk tentang potensi India sebagai pasar gim. Meski masih berkontribusi pendapatan yang kecil untuk gim, India sudah menjadi salah satu pasar smartphone terbesar dan yang paling cepat berkembang di dunia.

"PUBG telah membuat pasar gim online melambung dan menunjukkan bahwa India adalah pasar yang sangat menarik,” terang Lokesh Suji, kepala Esports Federation of India.

Kalangan politisi lokal, orang tua, dan guru telah mengutarakan pertentangan mereka atas PUBG, dengan alasan gim ini akan memacu kekerasan dan mengalihkan fokus siswa dari studi mereka.

Mereka menyalahkan gim ini untuk kasus mulai dari intimidasi, mencuri, hingga bunuh diri seorang remaja di Mumbai. Seorang pemuka agama setempat menggambarkannya sebagai "setan di setiap rumah".

Dalam sebuah pertemuan publik bulan lalu, seorang ibu sampai-sampai mengeluh kepada Perdana Menteri Narendra Modi tentang kecanduan putranya pada gim-gim mobile.

"Apakah itu PUBG?" respons Modi.

Bluehole Inc., yang membuat PUBG orisinil untuk PC dan kemudian bermitra dengan Tencent untuk versi mobile, telah berupaya mengambil pendekatan yang hati-hati.

Perusahaan asal Korea Selatan itu mengatakan tengah mencari dasar hukum larangan di berbagai kota dan akan berunding dengan pihak otoritas untuk menemukan solusinya.

"Kami sedang mengupayakan pengenalan sistem permainan yang sehat di India untuk mempromosikan permainan yang seimbang dan bertanggung jawab, termasuk membatasi waktu bermain untuk pemain di bawah umur,” jelas Bluehole.

Karena bermain game merupakan hal yang tergolong baru di India, tidak ada kebijakan peraturan yang berlaku. Sebaliknya, Tencent telah melarang pemain berusia di bawah 13 bermain PUBG di China dan memberlakukan batasan-batasan seperti pendaftaran dengan nama asli. Di Jerman, pemain di bawah usia 16 dilarang memainkan gim ini.

Sebuah klinik untuk mengatasi kecanduan digital, yang dijalankan oleh Institut Nasional Kesehatan Mental dan Ilmu Pengetahuan Neuro di Bangalore, mencatat beberapa kasus kecanduan PUBG setiap pekan.

Contoh saja, seorang pemain PUBG berusia 11 tahun mendatangi klinik itu baru-baru ini dengan orang tuanya yang menyesalkan bahwa si anak ingin berhenti sekolah untuk menjadi pemain PUBG profesional.

Manoj Sharma, yang mengepalai klinik itu, berpendapat bahwa produsen gim perlu mengambil lebih banyak tanggung jawab atas hal ini. "Seharusnya ada larangan untuk pemain di bawah umur. Kecanduan bermain telah mencapai proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Sharma.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper