Kendala Teknis Refarming Tidak Ganggu Layanan Indosat dan Telkomsel

Syaiful Millah
Senin, 4 Maret 2019 | 16:18 WIB
Wisatawan menikmati pemandangan Gunung Bromo dengan latar belakang Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di penanjakan satu Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/5)./Antara-Zabur Karuru
Wisatawan menikmati pemandangan Gunung Bromo dengan latar belakang Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di penanjakan satu Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/5)./Antara-Zabur Karuru
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika menjamin kendala teknis dalam penataan ulang spektrum frekuensi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk. tidak akan mengganggu pengalaman pelanggan kedua operator seluler.

Kasubdit Penataan Alokasi Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat Direktorat Penataan Sumber Daya Aryo Pamoragung mengatakan bahwa kendala teknis yang ada di lapangan tidak akan berdampak besar dan secara langsung terhadap layanan yang dirasakan oleh konsumen. Justru, lanjutnya, ini menjadi momuntem bagi tim untuk mempersiapkan langkah selanjutnya agar lebih baik lagi.

Anggota Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Setyardi Widodo juga memastikan, layanan koneksi jaringan masyarakat tidak akan terganggu dengan adanya penataan ulang frekuensi di rentang 800—900 MHz ini.

Pasalnya, proses tersebut dilaksanakan secara cepat dan waktu yang dipilih adalah pada dini hari, ketika trafik data di jaringan tidak dominan.

Adapun, apabila terjadi penurunan kualitas layanan dari frekuensi 900 MHz, secara otomatis pelanggan akan dialihkan ke pita frekuensi lainnya yang dimiliki oleh tiap operator.

Sebagai informasi, Telkomsel mengoperasikan layanan seluler di rentang frekuensi 800 MHz, 900 MHz, 1.800 MHz, 2.100 MHz, dan 2.300 MHz. Sementara, Indosat menggunakan pita frekuensi 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2.100 MHz untuk melayani pelanggan seluler.

Hingga saat ini, proses refarming telah dilakukan di 4 klaster dari total 42 klaster yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Keempat klaster tersebut yaitu Papua, Papua Barat, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat.

Rencananya, proses penataan ulang frekuensi ini akan dilaksanakan pada 4 hingga 12 klaster dalam kurun waktu sepekan sehingga diprediksi selesai pada pekan pertama April tahun ini. Klaster yang mendapat jatah pentaan terakhir adalah Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, dan Sulawei Utara.

Penataan ulang frekuensi kali ini dilakukan karena pita frekuensi milik Telkomsel yang terpisah, yakni 7,5 MHz pada rentang 880—887,5 MHz dan 7,5 MHz lainnya berada pada rentang 900—907,5 MHz. Sementara, diantara kedua rentang tersebut terdapat pita frekuensi milik Indosat sebesar 12,5 MHz yakni pada rentang 887,5—900 MHz.

Setelah refarming selesai, posisi pita frekuensi milik Telkomsel akan menjadi berdampingan dengan total 15 MHz pada rentang 880—895 MHz, sedangkan milik Indosat akan bergeser ke rentang 895—907,5 MHz.

Sebelumnya, President Technology and System Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan bahwa langkah tersebut diajukan Telkomsel untuk mengoptimalkan pemanfaatan frekuensi yang lebih maksimal, sehingga dapat memberikan layanan lebih baik kepada seluruh pelanggan.

Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu mengatakan manfaat lain yang didapatkan dari adanya refarming adalah operator seluler dapat lebih fleksibel mengoperasikan teknologi dan memilih penangkalan jaringan yang sesuai dengan kondisi trafik di suatu wilayah.

Selain itu, operator juga bisa mengimplementasikan teknologi mobile broadband dari jaringan 2G ke jaringan 4G. hal ini diharapkan mempercepat perluasan cakupan jaringan internet cepat di berbagai daerah.

“Pada akhirnya, masyarakat pengguna layanan seluler akan dapat menikmati kualitas yang lebih baik dan lebih stabil, khususnya pada wilayah kota-kota besar yang mengalami kepadatan jaringan,” katanya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper