Refarming Jaringan Telkomsel dan Indosat Molor Karena Kendala Teknis

Syaiful Millah
Senin, 4 Maret 2019 | 08:18 WIB
Teknisi Telkomsel melakukan perawatan jaringan di salah satu menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Perkebunan Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/9)./JIBI-Rachman
Teknisi Telkomsel melakukan perawatan jaringan di salah satu menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Perkebunan Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/9)./JIBI-Rachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Proses penataan ulang (refarming) pita frekuensi 800—900 MHz yang melibatkan dua operator seluler yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk. diperkirakan selesai lebih lambat dari waktu yang telah ditargetkan sebelumnya, yaitu pada 21 Maret.

Anggota komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Setyardi Widodo mengatakan bahwa jadwal pelaksanaan proses refarming tersebut bergeser beberapa hari dari jadwal penyelesaian sebelumnya dan ditargetkan rampung pada 2 April mendatang.

Dia mengatakan bahwa proyek percontohan (pilot project) telah berhasil dilaksanakan di Moro, Kepulauan Riau pada 23—24 Januari. Kendati demikian, laporan terbaru menyatakan bahwa terjadi kendala teknis pergantian perangkat yang menyebabkan adanya pergeseran jadwal refarming.

“Bukan mundur sebenarnya, hanya geser sedikit sekitar 10 hari,” katanya kepada Bisnis, Selasa (26/2).

Kasubdit Penataan Alokasi Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat Direktorat Penataan Sumber Daya Aryo Pamoragung mengamini bahwa ada kendala teknis yang dialami para pekerja saat mengeksekusi proyek di lapangan.

Menurutnya, kendala tersebut berupa kesulitan penggantian perangkat aktif dan pasif pada sebagian besar situs sehingga membutuhkan sumber daya yang cukup besar dan waktu yang lebih panjang dalam proses pengerjaannya.

Kendati begitu, Aryo mengungkapkan bahwa pihaknya bersama-sama dengan seluruh unit pelaksana teknis di daerah terus memantau dan berkoordinasi secara intensif dengan operator seluler terkait, yaitu Telkomsel dan Indosat.

“Kami dari tim SDPPI (Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika) pusat dan seluruh UPT terus berkordinasi untuk menjaga kelancaran proses refarming ini, terutama untuk menjaga agar layanan mobile broadband masyarakat tetap terjaga,” katanya kepada Bisnis.

Aryo melanjutkan bahwa kendala teknis yang ada di lapangan tidak akan berdampak besar dan secara langsung terhadap layanan yang dirasakan oleh konsumen. Justru, lanjutnya, ini menjadi momuntem bagi tim untuk mempersiapkan langkah selanjutnya agar lebih baik lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper