Bisnis.com, JAKARTA-Platform Agregator BaBe telah menyiapkan teknologi machine learning dan artificial intelligence (AI) untuk membantu pemerintah dalam memerangi berita palsu atau hoaks di Indonesia.
Content Operations Manager BaBe, Indira Melik mengatakan melalui teknologi baru pada platform tersebut, kini BaBe dapat mencegat dan menghapus konten yang tidak terverifikasi seperti tips kesehatan yang tidak benar dan berita lama yang diunggah kembali.
Menurutnya, teknologi tersebut juga telah membuat platform BaBe dilatih untuk menemukan judul berita sensasional dan clickbait agar ditindaklanjuti oleh tim konten BaBe.
"Berita secara umum yang masuk di BaBe akan ditandai oleh kecanggihan teknologi yang dimiliki dalam mendeteksi kata terkait, kemudian ditinjau oleh tim BaBe untuk mengevaluasi berita itu," tuturnya dalam keterangan resminya, Kamis (31/1).
Dia juga optimistis platform BaBe dapat membantu pemerintah dalam memerangi berita hoaks yang kini semakin marak dan penyebarannya massif di Tanah Air. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), ada 800.000 konten hoaks tersebar setiap tahunnya di Indonesia.
Bahkan data dari DailySocial menyebutkan dari 2.032 responden yang disurvei, sekitar 44,19% tidak dapat mendeteksi konten yang merupakan berita palsu yang beredar di platform media sosial. Menjelang pemilihan umum pada April 2019, disebutkan juga ada banyak berita hoaks yang beredar untuk menjatuhkan lawan politik masing-masing kandidat.
"Memerangi berita palsu adalah tanggungjawab bersama. Inilah saatnya bagi kita untuk mengambil bagian dalam memerangi berita hoaks," katanya.