Bisnis.com, JAKARTA — Traveloka memilih bungkam tentang kabar kepemilikan perusahaan atas platform pemesanan tiket dan kamar hotel berbasis daring, Pegipegi.
Pernyataan Recruit Holdings, perusahaan teknologi asal Jepang, yang dirilis pada 5 Januari 2018 menyatakan Jet Tech Innovation Ventures yang terafiliasi dengan Traveloka adalah pemilik Pegipegi.
Jet Tech Innovation mengambil alih kepemilikan saham atas tiga anak usaha Recruit Holdings pada awal 2018 dengan nilai transaksi US$66,8 juta.
Baca Juga Rabu Ini, Anggota BRTI 20182021 Dilantik |
---|
Tiga anak usaha tersebut adalah Travel Book Philippines Inc. atau Travel Book yang berbasis di Filipina, PT Go Online Destinations atau Pegipegi yang berbasis di Indonesia, dan MyTour Vietnam Company atau MyTour yang berbasis di Vietnam.
Direktur Humas Traveloka Sufintri Rahayu mengatakan bahwa Traveloka tidak bisa memberikan konfirmasi atas akusisi Pegipegi oleh Traveloka.
“Ini bukan bersumber dari kami dan kami tidak bisa mengomentari rumor dan spekulasi,” katanya kepada Bisnis, Senin malam (17/12).
Jet Tech Innovation Ventures adalah perusahaan yang terdaftar di Singapura. Chief Strategy and Investment Officer Traveloka Hendrik Susanto tercatat sebagai direktur di perusahaan tersebut. Sufintri menolak memberikan konfirmasi atas afiliasi Jet Tech Innovation Ventures dengan Traveloka.
Sampai berita ini diturunkan, Traveloka tidak merespons permintaan konfirmasi dari Bisnis.
Sebelumnya, Traveloka disebut tengah mencari pendanaan senilai US$400 juta untuk mengembangkan bisnisnya.
Perusahaan asal Indonesia itu sudah hadir di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filiphina.
Recruit Holding menyatakan akan fokus mengembangkan platform Glassdoor, platform pasar tenaga kerja berbasis daring.
Berdasarkan pernyataan Recruit Holdings, nilai penjualan Pegipegi sepanjang 2016 Rp424,64 miliar dengan laba bersih Rp2,31 miliar. Pendapatan Pegipegi tumbuh pesat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp185,09 miliar. Namun, laba bersih perusahaan merosot tajam dari Rp37,89 miliar.