Gojek Punya Ribuan Calon Pengemudi di Thailand

N. Nuriman Jayabuana
Senin, 17 Desember 2018 | 07:08 WIB
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (kedua dari kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika (ketiga dari kiri), CEO dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim (tengah) berfoto usai peluncuran Gojek di Sabang-Merauke, di Jakarta, Rabu (15/8/2018)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (kedua dari kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika (ketiga dari kiri), CEO dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim (tengah) berfoto usai peluncuran Gojek di Sabang-Merauke, di Jakarta, Rabu (15/8/2018)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA Gojek langsung tancap gas di Thailand. Perusahaan teknologi yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut menyediakan dua layanan melalui aplikasi Get yang telah diunduh ribuan orang.

Aplikasi Get menyediakan layanan armada ojek daring, yaitu Get Win sebagai layanan transportasi dan Get Delivery sebagai layanan jasa kurir.

Aplikasi Get dalam versi beta masih diujicobakan dalam lingkup yang terbatas, yaitu sejumlah distrik di kota Bangkok meliputi Chatuchak, Lad Proa, Wang Thong Lang, Bang Rak, dan Sathorn.

Manajemen Get akan menyempurnakan aplikasi berbasis umpan balik konsumen sebelum meluncurkan aplikasinya secara resmi dalam beberapa pekan mendatang.

Sebelum meluncur dalam versi beta, Get telah meluncurkan aplikasi bagi mitra pengemudi mulai 22 November 2018 lalu. Aplikasi bagi mitra pengemudi itu diklaim telah diunduh oleh ribuan calon mitra pengemudi.

Dalam situs resmi perusahaan, Get menjanjikan penambahan beragam layanan gaya hidup di dalam aplikasinya dalam waktu dekat. Aplikasi itu mendeskripsikan diri sebagai platform yang dikembangkan dan dijalankan oleh manajemen lokal dengan dukungan teknologi dan keahlian dari Gojek.

Thailand merupakan salah satu target pasar ekspansi regional Gojek di Asia Tenggara. Beberapa negara lain yang turut menjadi pasar bidikan Gojek merupakan Vietnam, Singapura, dan Filipina.

Gojek secara khusus mempercayakan manajemen lokal untuk dapat beroperasi di pasar Thailand dan Vietnam. Sebelumnya, Gojek telah meluncur di Ho Chi Minh City dengan nama Go-Viet sejak pertengahan September 2018. Go-Viet belum lama ini menambah layanan pesan antar makanan dari yang sebelumnya hanya menyediakan layanan transportasi dan jasa kurir.

Sedangkan di pasar Singapura, Gojek juga sudah mengoperasikan aplikasinya dalam versi beta sejak akhir November 2018. Aplikasi Gojek di Singapura rencananya akan beroperasi secara penuh pada awal 2019.

Pendiri sekaligus CEO Gojek Nadiem Makarim mengungkapkan ekspansi ke sejumlah negara di Asean akan menciptakan kompetisi yang sehat sekeligus memberikan alternatif pilihan layanan bagi konsumen.

"Ini akan menjadi kompetisi yang sehat. Pada akhirnya, kompetisi bukan semata soal persaingan harga, tapi bagaimana cara kami memperlakukan pengemudi," ujarnya belum lama ini.

Setelah berhasil masuk ke Vietnam, Singapura dan Thailand, Filipina bakal menjadi target pasar Gojek selanjutnya. Meskipun demikian, raksasa teknologi Indonesia itu bakal menghadapi tantangan berupa moratorium pemberian izin operasi terhadap perusahaan penyedia moda transportasi berbasis aplikasi.

Gojek dikabarkan tengah menggalang dana putaran pendanaan terbaru dengan target kucuran dana senilai US$2 miliar untuk membiayai ekspansi regionalnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper