Belum Laku, BAKTI 'Jualan' Palapa Ring Barat

Duwi Setiya Ariyanti
Sabtu, 15 Desember 2018 | 03:24 WIB
Peta sistem komunikasi kabel laut Palapa Ring paket barat./Kementerian Komunikasi dan Informatika
Peta sistem komunikasi kabel laut Palapa Ring paket barat./Kementerian Komunikasi dan Informatika
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) jualan fasilitas jaringan serat optik Palapa Ring Barat, karena belum laku meskipun telah rampung dibangun sejak Maret dan harga sewa telah dirilis pada September 2018.

Direktur Utama BAKTI Anang Latif menyayangkan hingga saat ini infrastruktur yang terbangun belum bisa dimanfaatkan. Padahal, bila operator memanfaatkannya, masyarakat bisa mendapat akses internet berkecepatan 10 Mbps.

"Sejak terbangunnya jaringan Palapa Ring Barat, kecepatan internet di wilayah pedesaan mencapai 10 Mbps, sementara di perkotaan mencapai 20 Mbps. Hal ini seharusnya dimanfaatkan operator agar masyarakat mendapatkan manfaat lebih besar,” ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (14/12/2018).

Seperti diketahui, Palapa Ring Barat menyediakan backbone serat optik 2.275 km dengan 1.730 km terbentang di laut dan 545 km di darat.

Pada proyek Palapa Ring Barat, infrastruktur mencakup lima wilayah yang akan merasakan koneksi internet cepat seperti Ranai, Kepulauan Riau; Tebing Tinggi, Sumatra Utara; Kepulauan Meranti, Kepulauan Riau; Bengkalis, Riau; Lingga, Kepulauan Riau dan Tarempa, Kepulauan Anambas.

Kelima kota dan kabupaten ini bisa merasakan jaringan internet 4G dengan kecepatan sekira 30 Mbps. Tercatat, setidaknya terdapat 94.000 masyarakat yang tinggal di lima wilayah tersebut.

Pasalnya, dengan pembangunan infrastruktur ini masyarakat bisa menikmati layanan telekomunikasi berkualitas dengan harga terjangkau.

Melalui surat keputusan direktur utama BAKTI, pemerintah telah merilis tarif sewa pemanfaatan infrastruktur Palapa Ring Barat. Sebagai contoh, untuk tarif layanan penyediaan kapasitas bandwidth, terdapat empat kategori berdasarkan besarnya investasi. Pertama, pada ruas Bengkalis-Tebing Tinggi, kapasitas bandwidth 1 Gbps ditawarkan sebesar Rp20 juta perbulan hingga kapasitas 10 Gbps Rp160 juta perbulan.

Kedua, pada ruas Tarempa-Ranai, kapasitas bandwidth 1 Gbps ditawarkan sebesar Rp55,7 juta perbulan hingga kapasitas 10 Gbps Rp445,6 juta perbulan. Ketiga, pada ruas Daik Lingga, kapasitas bandwidth 1 Gbps ditawarkan sebesar Rp23 juta perbulan hingga kapasitas 10 Gbps Rp180 juta perbulan.

Terakhir, bila membeli layanan penyediaan kapasitas bandwidth di tiga proyek, kapasitas bandwidth 1 Gbps ditawarkan sebesar Rp78,9 juta perbulan hingga kapasitas 10 Gbps Rp631,7 juta perbulan. Pemerintah juga menyediakan skema penurunan harga yang dilihat dari jumlah peminat di ruas tertentu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper