Bisnis.com, JAKARTA -- Teknologi di bidang ketahanan menjadi salah satu prioritas Rencana Induk Riset Nasional (RIRN).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Nada Marsudi kepada Duta Besar Timor Leste Alberto Xavier P. saat berkunjung ke booth Kemenristekdikti di acara Indo Defence Expo & Forum 2018.
Nada mengungkapkan dirinya setuju dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yaitu negara yang besar merupakan negara yang bisa mempertahakan ketahanannya.
"Apapun itu, mau kita maju secara pendidikan, ekonomi dan sebagainya," tuturnya, Rabu (7/11/2018).
Hal tersebut menjadi landasan utama mengapa teknologi di bidang ketahanan menjadi penting. RIRN 2017-2045 disusun dengan tujuan menyelaraskan riset jangka panjang dengan arah pembangunan nasional.
"Kami didukung oleh Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang selalu berkolaborasi dengan Kemenristekdikti [Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Penerbabngan dan Antariksa Nasional]. Selain itu, Kemeristekdikti juga memberikan insentif untuk [perusahaan swasta] yang ingin mengembangkan teknologi ketahanan," tambah Nada.