Laporan dari AS: Potensi Pasar NetApp di Asia Pasific Menjanjikan

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 23 Oktober 2018 | 14:56 WIB
Logo NetApp/fortune-nettap
Logo NetApp/fortune-nettap
Bagikan

Bisnis.com, LAS VEGAS – Netapp menyatakan kawasan Asia Pasific merupakan pasar potensial dalam pengembangan bisnis perusahaan.

Saat ini saja, NetApp menguasai sebesar 15% pasar teknologi di kawasan Asia Pasifik.

Henri Richard Henri Richard, Executive,  Vice President, Worldwide Field and Customer Operations  Transformation of the sales Organization mengatakan untuk pasar terbesar mereka masih berada di Amerika Serikat, Kanda dan Amerika Latin sebesar 55%, Eropa 25% dan di Asia Pasifik sebesar 15%.

“Tapi kedepannya pasar di Asia Pasifik akan tumbuh, karena kami melihat potensinya cukup besar,” ujarnya di sela penyelenggaraan NetApp Insight 2018 di Las Vegas Amerika Serikat, Senin (22/10) waktu setempat.

Menurutnya, industri yang paling banyak tumbuh di Asia Pasifik yakni toko ritel, online ritel, dan juga jasa finansial. Selain itu, potensi industri energi juga akan tumbuh dalam waktu dekat.

Richard menjelaskan untuk saat ini market terbesar mereka di kawasan Asia adalah Singapura, Taiwan dan juga Indonesia. Sedangkan saat ini mereka tengah membidik pasar di China yang dianggap merupakan market yang penting di Asia Pasifik. “Karena itulah kami bekerjasama dengan Novell untuk meningkatkan market share di China,” tambahnya.

Richard menambahkan potensi pasar di Negara Asia seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand bisa saja menyamai Jerman yang mencapai 30%,

Sedangkan secara global, dia juga menyebutkan pertumbuhan perusahaan akan terus positif, mengingat dalam 10 kuartal terakhir, bisnis perusahaan terus mengalami tren kenaikan.

Sementara itu, Steve Dixon Senior Vice President dan General Manager Asia Pasific dan Jepang NetApp mengatakan untuk pasar Asia seperti Indonesia, Thailand dan Malayusa ada tantangan yang harus dihadapi. Terutama soal biaya dan system IT yang belum memadai, atau juga kebijakan pemerintah setempat, terkait masuknya perusahaan asing ke negaranya.

Selain itu, katanya, masalah nilai tukar uang juga menjadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan pasar di Asia.

Dia menjelaskan untuk saat ini umumnya pasar di Asia memiliki potensi yang sama. Namun saat ini bisa dikatakan jika pasar terbesar mereka yakni Singapura, Thailand Indonesia dan Malaysia.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper