Bisnis.com, JAKARTA--Operator telekomunikasi Telkomsel, menggandeng perusahaan pengembang sistem manajemen basis data Kinetica untuk mengembangkan teknologi Big Data dan analitik data daring.
Telkomsel memilih Kinetica sebagai mitranya dengan mempertimbangkan kemampuan dalam pengoperasian mesin konvergen untuk mengakselerasi proses analisis, visualisasi berbasis lokasi, dan kecerdasan buatan.
Melalui kerja sama itu, Telkomsel berharap dapat memberikan pelayanan dan pengalaman lebih baik bagi pelanggan dengan menghadirkan pelaporan keuangan dan bisnis secara real-time berdasarkan data transformatif.
“Pesatnya pertumbuhan pada perangkat mobile, tingginya pengguna digital, serta meningkatnya layanan mikro prabayar di Indonesia menghasilkan produksi data secara masif dan eksponensial daripada yang pernah ada sebelumnya,” ujar Chief Information Officer Telkomsel, Montgomery Hong, melalui keterangan resmi, Sabtu (20/10/2018).
Menurutnya, pengembangan big data merupakan sebuah kesempatan untuk memberikan pengalaman gaya hidup digital yang baru dan terpersonalisasi bagi konsumen Indonesia.
Tidak seperti solusi database tradisional, solusi Kinetica rencananya turut dibangun untuk mengembangkan extreme data dan penyediaan analisis data real-time serta location intelligence di seluruh lini bisnis Telkomsel.
"Mulai dari layanan Prepaid & Postpaid, layanan gaya hidup digital seperti video, game, musik, hingga layanan keuangan mobile, dan periklanan digital,” ujarnya.
Hong mengatakan perkembangan teknologi dan sumber data yang terus berkembang membuat manajemen pengolahan data menjadi semakin tak mudah terprediksi.
Dalam Extreme Data Economy yang baru, data menjadi sangat fleksibel dan dapat berupa data besar atau kecil, statis atau bergerak, terstruktur atau tidak terstruktur, tahan atau mudah rusak, manusia atau mesin.
Kini, data yang dibuat untuk komputasi serial tidak dapat bersaing di dunia tempat informasi bergerak dengan super instan.
Dia berpendapat apa yang dibutuhkan operator telekomunikasi merupakan kemampuan untuk memungkinkan pelanggan membangun aplikasi tingkat baru berbasis data.
Kinetica berjalan pada GPU NVIDIA dan sistem NVIDIA DGX™ yang menyediakan analitik real-time pada data — dalam gerakan dan saat statis — 10 hingga 100X lebih cepat daripada sistem tradisional, dengan biaya sepersepuluhnya.
CEO Kinetica, Paul Appleby, mengungkapkan Telkomsel merupakan contoh terbaik dari operator seluler yang merangkul teknologi inovatif dalam memanfaatkan kekuatan data ekstrem.
Appleby menyatakan data merupakan pusat pengalaman gaya hidup digital. Dengan begitu, bisnis operator seluler tak lagi dapat mengandalkan platform warisan big data yang menganalisis data setelah fakta.
"Ketika perusahaan seperti Telkomsel bertransformasi digital, mereka perlu menggunakan aplikasi/solusi baru yang menggabungkan streaming IoT, analisis canggih, dan kekuatan AI dalam solusi konvergen,” ujarnya.
Wakil Presiden NVIDIA Asia Pacific Raymond Teh, menyatakan kombinasi NVIDIA dan Kinetica memungkinkan Telkomsel menghadirkan terobosan pengalaman bagi pelanggan dengan kecepatan luar biasa yang tidak pernah ada sebelumnya.
“Dengan perpaduan kekuatan GPU NVIDIA dan Kinetica, keuntungan yang akan dirasakan oleh Telkomsel mencakup jaringan yang diperluas dan teroptimalisasi serta pelaporan keuangan dan bisnis secara real-time.”