Perang Dagang China-Amerika Berdampak ke Pasar ICT Negeri Panda

Duwi Setiya Ariyanti
Minggu, 12 Agustus 2018 | 00:10 WIB
Ilustrasi/benzinga
Ilustrasi/benzinga
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Perang dagang yang terjadi antara China dan Amerika Serikat ternyata memberikan dampak negatif terhadap pasar information communication technology (ICT) di China.

Potensi perlambatan pertumbuhan pasar di China sebesar 0,8% dari 9%  dengan nilai sekira US$4 miliar. 

Keterangan itu, dikutip dari laman resmi International Data Corporation (IDC), Sabtu (11/8/2018). Dari data tersebut, diperkirakan dampak perang dagang secara spesifik ke pasar ICT di Negara Tirai Bambu itu. 

Pasar ponsel di China bakal terdampak perang dagang karena terdapat pengenaan tarif barang-barang China ke Amerika Serikat, begitu pula dengan barang-barang Amerika Serikat yang masuk ke China. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi akan melambat 0,2% dari 6,7% ke 6,5% atau turun US$25 miliar. 

Industri yang erat kaitannya dengan kebijakan 'buatan China 2025', sektor pelayanan dan teknologi akan merasakan dampak paling keras. Melambatnya pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada pembelian produk ICT. Di sisi lain, industri ICT China masih mengandalkan teknologi impor. 

Di antara 13 produk ICT, pasar ponsel pintar diperkirakan menjadi produk yang paling riskan tertekan perang dagang. Selain itu, komputer dan pelayanan teknologi informasi hingga penyimpanan, big data juga server bakal terdampak. 

Managing Director IDC China Kitty Fok mengatakan empat cara untuk mengatasi dampak negatif perang dagang ini. Pertama, para pelaku industri harus terus memantau perkembangan tentang perang dagang. Utamanya, kapan pemerintah China mulai melakukan langkah retaliasi hingga dampak spesifik terhadap produk tertentu. 

Kedua, melakukan penyesuaian strategi ekspor dan strategi globalisasi dengan melakukan ekspansi pasar ke Uni Eropa dan negara-negara yang menerapkan Belt and Road yakni kerja sama dagang jalur sutra. 

Ketiga, mengontrol biaya keseluruhan. Perusahaan-perusahaan yang menggantungkan nasib pada produk asal Amerika Serikat pastinya harus mengeluarkan biaya lebih. Oleh karena itu, diperlukan kontrol biaya untuk bisa tetap bertahan. 

Keempat, melakukan investasi secara terus-menerus di teknologi utama dan transformasi digital. Pasalnya, ekonomi digital akan mempertahankan pertumbuhan ekonomi di China dan global di angka yang tinggi. Dengan demikian, investasi di sektor ini akan menjadi area penting karena menjadi dasar pertumbuhan ekonomi di masa depan. 

"Vendor ICT dan industri harus melihat tantangan saat ini sebagai peluang untuk menciptakan strategi yang sesuai. Selain itu, terus melakukan investasi di sektor pendorong transformasi digital," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper