Jelang IPO, Xiaomi Rugi US$1,1 Miliar di Kuartal I/2018

Aprianto Cahyo Nugroho
Senin, 11 Juni 2018 | 12:10 WIB
Lei Jun, pendiri dan CEO Xiaomi, saat peluncuran Mi Notes di Beijing. 1 Januari 2015./Reuters-Jason Lee
Lei Jun, pendiri dan CEO Xiaomi, saat peluncuran Mi Notes di Beijing. 1 Januari 2015./Reuters-Jason Lee
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi Corp mencatat kerugian lebih dari US$1 miliar pada kuartal pertama tahun 2018, di saat produsen smartphone China tersebut bersiap untuk menarik investor dalam penawaran umum perdana terbesar sejak 2014.

Perusahaan berusia delapan tahun ini telah mulai mencatat permintaan untuk penjualan saham perdananya yang bertuuan untuk mendorong ekspansi di luar China dan membiayai pengembangan perangkat serta layanan media.

Selain iut, Xiaomi juga menerbitkan prospektus pertama untuk penjualan China Depositary Receipts (CDR) di Shanghai pada Senin (11/6/20180) dan berencana untuk menggunakan sekitar 40% dana hasil penjualan tersebut hasil untuk memperbesar pangsa pasar globalnya. Xiaomi melaporkan kerugian bersih 7 miliar yuan (US$ 1,1 miliar) dan mencatat pendapatan 34,4 miliar yuan pada kuartal pertama tahun ini.

Xiaomi adalah salah satu perusahaan yang paling diantisipasi di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir, setelah mengambil keuntungan dari peraturan baru yang ditujukan untuk menarik perusahaan teknologi besar di negeri itu ke Hong Kong dan China. Perusahaan yang dipimpin oleh Lei Jun ini dikabarkan sedang mencari modal sekitar US$10 miliar dalam IPO yang diperkirakan menjadi yang terbesar di dunia sejak Alibaba Group Holding Ltd. terdaftar di ursa AS pada tahun 2014 sukan.

Perusahaan juga diperkirakan menjadi yang pertama menerbitkan CDR, yang merupakan suatu reformasi untuk mencoba dan membalikkan eksodus perusahaan-perusahaan besar China ke bursa luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.

"Pada 2018, perusahaan berencana untuk masuk atau mengkonsolidasikan posisi di pasar Asia Tenggara dan Eropa," kata Xiaomi dalam prospektus berbahasa mandarinnya, yang tidak menyebutkan target IPO, seperti dikutip Bloomberg.

Dalam ekspansinya, Xiaomi membuka gerai pertamanya di Paris bulan lalu, sementara Wakil Presiden Senior perusahaan, Wang Xiang, mengatakan beberapa kali perusahaan ingin menjual smartphone di AS dan bersaing dengan Apple Inc.

Perusahaan yang berbasis di Beijing mencatat pertumbuhan dari penjualan perangkat rumah pintar yang serta layanan internet dari keseluruhan pendapatan pada kuartal pertama sekitar 31,8% dari pendapatan Xiaomi pada  tiga bulan pertama 2018 berasal dari produk seperti pembersih udara dan skuter serta layanan online seperti aplikasi seluler. Kedua segmen tersebut berkontribusi 29% dari pendapatan di tahun 2017.

Porsi bisnis terbesarnya, smartphone yang nyaris tidak menghasilkan laba, turun menjadi 67,5% pendapatan dari tahun 2017 yang mencapai lebih dari 70%.

Xiaomi bertahan setelah melewati masa krisis di tahun 2016 dan kembali mencatat pertumbuhan pada tahun 2017 dengan membenahi model penjualannya dan berkembang di India, di mana perusahaan menyaingi Samsung Electronics Co. sebagai vendor terbesar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper