Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) merayakan hari jadi ke-21 tahun di industri telekomunikasi Indonesia dengan membangun infrastuktur jaringan melalui program Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation (USO).
Proses pembangunan jaringan telekomunikasi tersebut sedang dilakukan secara bersamaan di 4 provinsi, dan diharapkan selesai sebelum akhir 2017. Jaringan tersebut mencakup 40 titik lokasi Base Transceiver Station (BTS) yang hampir semuanya berlokasi di daerah terpencil.
Chief Service Management Officer XL Axiata Yessie D Yosetya mengatakan proyek tersebut menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi XL Axiata untuk secara aktif mendukung pemerintah melakukan upaya pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi.
“Kami tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan ini dengan melaksanakan pembangunan jaringan ini sebaik mungkin sesuai dengan harapan pemerintah,” ujarnya dalam siaran pers yang dilansir Selasa (10/24/2017).
Yessie menegaskan XL Axiata akan menyambut baik jika pemerintah memberikan kepercayaan lagi untuk membangun jaringan USO di lokasi-lokasi lainnya yang masih memerlukan akses ke layanan telekomunikasi dan data/internet.
Lokasi pembangunan 40 titik jaringan telekomunikasi melalui program USO yang dilakukan oleh XL Axiata terdiri dari Provinsi Kalimantan Barat, yang meliputi Kab. Ketapang, Kab. Bengkayang, Kab. Sambas, Kab, Sanggau, Kab. Landak, dan Kab. Kayong Utara.
Selanjutnya di Kalimantan Selatan, yaitu di Kab. Tabalong. Di Nusa Tenggara Barat, meliputi Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, dan Kab. Bima. Serta, di Sulawesi Tenggara meliputi Kab. Konawe Kepulauan.
“Semua daerah tersebut selama ini masih cukup terbatas dari jangkauan layanan telekomunikasi dan terutama layanan internet berkecepatan tinggi,” jelasnya.
XL Axiata melaksanakan proyek pembangunan infrastruktur jaringan melalui program USO tersebut berdasarkan penunjukkan dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Selain itu, pada 40 titik lokasi dalam proyek USO tersebut, XL Axiata menilai potensi ekonomi dan sosial yang tinggi yang sesuai dengan visi perusahaan untuk bisa ikut melayani masyarakat dengan layanan akses ke jaringan telekomunikasi dan data/internet.
Biaya untuk pembangunan proyek jaringan USO ini akan menggunakan dana USO dari pemerintah. Adapun, untuk untuk keperluan pengadaan BTS, pemasangan (installment) serta mobilisasi, menjadi kewajiban bagi XL Axiata untuk menanggungnya.
Pembangunan infrastruktur jaringan melalui program USO ini sejalan dengan perluasan jaringan internet berkecepatan tinggi yang terus dipacu XL Axiata di berbagai daerah, termasuk mencakup di seluruh provinsi yang ada di Kalimantan dan Sulawesi.
Pembangunan jaringan yang akan mendukung penyelenggaraan berbagai layanan data berkualitas tersebut sesuai visi perusahaan yang memang tahun ini dan di masa mendatang akan terus berfokus pada layanan data digital.
Hingga saat ini XL Axiata telah melayani masyarakat Indonesia dengan layanan Internet cepat 4G LTE di 388 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia, dengan dukungan lebih dari 93.000 BTS, termasuk lebih dari 14.000 BTS 4G.