Kominfo dan Airnav Kerja Sama Tanggulangi Lonjakan Gelombang Radio di Bandara

Lavinda
Rabu, 5 Juli 2017 | 12:38 WIB
Pemudik tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (2/7)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Pemudik tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (2/7)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Spektrum radio komunikasi penerbangan di sejumlah bandara di Indonesia mengalami potensi gangguan meski berhasil ditanggulangi pada momentum Lebaran 2017.

Hal itu diketahui dari hasil laporan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bekerja sama bersama Airnav dalam Posko Terpadu Pengamanan Radio Penerbangan di 15 bandara.

Kedua pihak bekerja sama untuk melakukan pengawasan dan pengamanan spektrum radio penerbangan dari gangguan selama periode mudik Lebaran 2017. Intinya, memastikan radio penerbangan aman.

Ismail, Dirjen SDPPI menyampaikan setidaknya ada 15 bandara yang mengalami peningkatan frekuensi trafik penerbangan secara signifikan.

"Kementerian melakukan pengamanan radio komunikasi penerbangan agar tak terjadi gangguan dengan melakukan monitoring melalui perangkat pengawasan radio," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa(4/7/2017).

Sardjono, Koordinator Posko Ditjen SDPPI yang menjabat Kasubdit Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi Radio menyampaikan, terdapat suprious radio siaran berpotensi gangguan oleh radio komunikasi yang beroperasi di sekitar bandara. Namun telah dilakukan penghentian di lapangan sehingga tak sampai menimbulkan gangguan lebih lanjut.

Di beberapa kota masih ada spurious gelombang radio siaran yang berpotensi mengganggu. Namun tim telah melakukan koordinasi dengan penyelenggara agar segera menurunkan power dan modulasi.

“Terkait monitoring dan penanganan di lapangan, ATC menyatakan selama arus mudik sampai arus balik dinyatakan clear atau tanpa gangguan,” tegasnya.

Penambahan frekuensi trafik penerbangan membutuhkan konsentrasi tinggi dari petugas Air Traffic Control(ATC). Kualitas komunikasi dianggap sangat dibutuhkan untuk memandu pergerakan pesawat.

Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika memberi dukungan terhadap kelancaran jalur komunikasi di luar jaringan seluler. Dalam hal ini, Ditjen SDPPI melakukan tiga aktivitas pendukung infrastruktur komunikasi yang aktivitas tak terkait langsung dengan masyarakat, namun sangat penting untuk dijaga demi kelancaran aktivitas mudik nasional.

Aktivitas pertama, kementerian bekerja sama dengan Airnav untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan trafik komunikasi penerbangan di tengah penambahan jadwal penerbangan dibanding hari biasa.

Kedua, pihaknya memonitor gangguan dari sisi infrastruktur penghubung antar menara telekomunikasi (base transceiver station/BTS). Hal itu dilakukan dengan mengirim petugas dari Balai Monitoring Tangerang dan Jakarta untuk mengawasi jaringan di tiga jalur tol utama pada H-2 dan H+7 Lebaran.

Ketiga, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian Republik Indonesia untuk mengatasi jalur komunikasi jika terjadi gangguan dan kondisi darurat. Ketika kondisi jaringan komunikasi seluler benar-benar rusak, maka bisa di-backup oleh Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lavinda
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper