Bisnis.com, JAKARTA — Travis Kalanick mengundurkan diri dari posisi CEO di Uber Technologies Inc., perusahaan aplikasi berbagi kendaraan asal Amerika Serikat.
Reuters melaporkan pengundurdirian Travis Kalanick diberitakan oleh New York Times pada Rabu (21/6/2017). Tekanan dari investor memaksa Kalanick melepas jabatannya setelah sebelumnya hanya mengambil cuti jangka panjang.
Uber belum bisa dimintai konfirmasi oleh Reuters tentang mundurnya Kalanick.
Kalanick, Co-Founder Uber, dalam beberapa bulan terakhir menjadi sorotan karena berbagai laporan terkait buruknya budaya perusahaan di Uber dan pelecehan seksual atas mantan pegawai perempuan di Uber.
Laporan tersebut berujung pada investigasi independen yang dipimpin oleh mantan Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder.
Kalanick dikenal memiliki gaya kepemimpinan yang kasar. Pendiri Uber yang sekarang berusia 40 tahun tersebut sempat tertangkap kamera memaki sopir Uber pada Februari.
Anggota Dewan Komisaris Uber, Arianna Huffington, pada Maret lalu mengatakan Kalanick harus mengubah gaya kepemimpinannya dari ‘pewirausaha yang berantakan’ menjadi ‘pemimpin perusahaan global. Dewan komisaris Uber dikabarkan telah mencari direktur operasional untuk membantu Kalanick mengelola Uber sejak Maret.
Uber, perusahaan penyedia aplikasi on-demand untuk transportasi, memiliki valuasi US$70 miliar. Namun, perusahaan yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat tersebut belum pernah membukukan laba.
Uber secara langsung mempekerjakan 12.000 orang. Mitra pengemudi Uber di seluruh dunia saat ini telah mencapai 1,5 juta orang.