JAKARTA – NetApp membidik segmen perusahaan lewat layanan Hyper Converged Infrastructure. Layanan komputasi awan tersebut memberikan lebih banyak pilihan perangkat lunak bagi perusahaan pengguna.
Senior Director Asean NetApp Solidfire Kris Day mengatakann Indonesia merupakan negara potensial di kawasan Asean untuk mengadaptasi teknologi HCI generasi terbaru dari NetApp.
“HCI sudah ada di pasar dan oportunity berkembang sangat besar, saya cukup yakin HCI berskala entreprise ini akan disambut dengan baik di pasar Indonesia,” ujar Kris Day, Rabu ( 14/6).
Inovasi hybrid cloud dari NetApp memungkinkan pelanggan memecahkan hambatan transformasi digital dengan cara membantu menyatukan data dalam rentang luas lingkup cloud maupun on-premise.
Dia menjelaskan, dalam transformasi digital, kebutuhan akan data semakin berkembang. Beberapa hal yang menjadi tuntutan dari pelanggan adalah pengelolaan data yang aman, efisien dan kebebasan menggunakan pilihan yang ada.
“NetApp dengan prinsip Data Fabric, data tidak stuck di satu penyimpanan. Pelanggan dapat bebas melakukan skalabilitas dan menambah kapasitas sesuai kebutuhan. Ada kemudahan beberapa bagian menjadi satu yaitu storage, compute, dan network,” jelasnya.
Solution Architect NetApp Indonesia Sonny Afen mengatakan Teknologi HCI dapat dimanfaatkan oleh perusahaan di Indonesia sebagai jawaban tantangan penyederhanaan dan pengelolaan yang muncul dalam generasi komputasi awan sebelumnya.
“HCI dapat digunakan beragam industri, area entreprise sudah menjajal HCI dan aware dengan teknologi ini. Kami beruntung masuk di generasi kedua dan hadir untuk mengisi gap yang ada dari generasi sebelumnya terkait performance, scale, dan konsolidasi,” katanya.
Sementara itu, Entreprise Sales Manager NetApp Indonesia Yudi Wiradarma mengatakan saat ini beragam perusahaan menuju ke arah transformasi digital.
“Melalui peluncuran Hyper Converged Infrastructure, NetApp menjadi bagian dari transformasi digital untuk dapat me-manage data sebaik-baiknya agar bermanfaat untuk meningkatkan revenue,” katanya.
Dia mengatakan taget entreprise untuk HCI ini memperluas portofolio solusi dan layanan Data Fabric perusahaan mencakup solusi hyper-converged berskala perusahaan (HCI), model pembelian konsumsi baru, kemampuan All-Flash yang lebih baik, dan penawaran hybrid cloud yang menyederhanakan perpindahan data dari dan ke cloud publik yang diklaim pertama di industri.
“Adopsinya dimana-mana, perusahaan yang punya cabang banyak hingga ribuan seperti perbankan akan lebih efisien dibanding beli server di masing-masing cabang. Lebih efisien menggunakan HCI,” katanya.
