Bisnis.com, JAKARTA — Uber mempertimbangkan pemberhentian sementara Travis Kalanick dalam upaya membenahi tata kelola perusahaan bervaluasi US$70 miliar tersebut.
Reuters melaporkan pemberhentian sementara CEO Uber Travis Kalanick akan diputuskan dalam pertemuan Dewan Komisaris Uber pada Minggu (11/6/2017). Pada pertemuan tersebut, para anggota dewan komisaris juga akan mengambil suara soal perubahan total pada gaya manajemen Uber yang penuh permasalahan.
Dewan Komisaris Uber dikabarkan akan mengadopsi kebijakan internal dan perubahan manajemen sesuai rekomendasi pengacara eksternal yang ditugaskan untuk menyelidiki pelecehan seksual dan budaya perusahaan di Uber.
Penyelidikan dan kajian soal budaya perusahaan di Uber berlangsung sejak Februari. Pemicunya adalah tulisan Susan Fowler, mantan teknisi di Uber, dalam sebuah blog yang menggambarkan pelecehan seksual dan respons yang minim dari manajer senior di Uber atas laporan soal pelecehan seksual.
Petinggi Uber, menurut sumber Reuters, akan mengumumkan hasil pertemuan pada khalayak umum dan pegawai Uber pada Selasa pekan ini. Juru bicara Uber tidak berkomentar soal kabar tersebut.
Kalanick dikenal memiliki gaya kepemimpinan yang kasar. Pendiri Uber yang sekarang berusia 40 tahun tersebut sempat tertangkap kamera memaki sopir Uber pada Februari.
Anggota Dewan Komisaris Uber, Arianna Huffington, pada Maret lalu mengatakan Kalanic harus mengubah gaya kepemimpinannya dari ‘pewirausaha yang berantakan’ menjadi ‘pemimpin perusahaan global. Dewan komisaris Uber dikabarkan telah mencari direktur operasional untuk membantu Kalanick mengelola Uber sejak Maret.
Uber, perusahaan penyedia aplikasi on-demand untuk transportasi, memiliki valuasi US$70 miliar. Namun, perusahaan yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat tersebut belum pernah membukukan laba.
Uber secara langsung mempekerjakan 12.000 orang. Mitra pengemudi Uber di seluruh dunia saat ini telah mencapai 1,5 juta orang.
Baca Juga Samsung QLED TV Bisa Pakai Bingkai Kayu |
---|