Bisnis.com, JAKARTA – Go-Jek berencana mengembangkan inovasi lain untuk layanan pembayaran digital Go-Pay, seiring dengan tren pembayaran nontunai yang terus berkembang dalam mendukung ekosistem digital Indonesia.
Chief Marketing Officer Go-Jek Indonesia Piotr Jakubowski mengatakan transaksi digital melalui Go-Pay di aplikasi Go-Jek memiliki porsi lebih dari 50% dari keseluruhan pembayaran dengan jumlah unduhan aplikasi Gojek yang mencapai 40 juta.
“Tren lumayan oke. Untuk sekarang kami fokus bagaimana evolusi Go-Pay jadi jauh lebih bagus,” ujar Jakubowksi usai Peluncuran Program Go-Jek Ramadan Tanpa Batas di Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Dia mengatakan, meskipun bukan yang pertama masuk ke pasar, Go-Pay kini telah memiliki tempat di kalangan masyarakat dengan berbagai inovasi pembayaran yang ditawarkan.
“Sekarang kami adalah perusahaan online pertama yang mempunyai keterkaitan dengan hampir semua bank di Indonesia, direct debit, top up dari driver dan P2P transfer. Jadi kami berevolusi di sana dulu dan mungkin beberapa bulan lagi ketika ada inovasi baru, akan kami beri tahu,” jelasnya.
Menurutnya, hal yang penting untuk perusahaan yakni dapat mengedukasi tentang cara menggunakan layanan Go-Pay dan kemuduhan yang diberikan untuk melakukan transaksi tanpa batasan waktu dan lokasi.
“Ini sangat gampang dan Go-Pay jadi sepopuler ini karena ada use case setiap hari dari servis kami sendiri. Jadi ini bukan hanya untuk Go-Jek sendiri tetapi juga untuk ekonomi digital Indonesia ke depan,” katanya.
Dia mengatakan rencananya ke depan layanan Go-Pay ini diharapkan dapat tersebar untuk beberapa cara pembayaran lain. “Yang sangat menyenangkan kami jadi salah satu first mover dan edukator pertama untuk meningkatkan industri fintech yang sekarang sedang banyak.”
Lebih jauh, dia mengatakan sebagai ekosistem digital bisnis yang bukan hanya Go-Jek saja, pihaknya menjadi enabler dan fasilitator dengan membuka kerja dengan berbagai pihak seperti Traveloka, Tokopedia, dan e-commerce lainnnya. Selain itu, tidak hanya dari kemudahan pengiriman atau mobilitas sehari-hari tetapi juga, Go-Jek hadir dari sisi pembayaran.
“Bagaimana akses digital ekonomi bisa dibuka, kalau tidak salah, kepada 60% lebih masyarakat Indonesia yang belum mempunyai akun di bank. Menurut kami, ini terkait dengan visi pemerintah Indonesia bagaimana bisa membangkitkan digital ekonomi di Indonesia,” katanya.