Pemegang Saham Minta Laporan 'Fake News' dari Facebook

Demis Rizky Gosta
Sabtu, 15 April 2017 | 15:12 WIB
Facebook/Antara
Facebook/Antara
Bagikan

Bisnis.com, Jakarta — Pemegang saham mengusulkan Facebook Inc. menyusun laporan soal peredaran berita bohong di Facebook. Mark Zuckerberg dan Dewan Direksi Facebook merekomendasikan penolakan usulan tersebut.

Laporan soal peredaran berita bohong adalah salah satu dari permintaan pemegang saham Facebook yang dilaporkan dalam keterbukaan informasi (proxy filing) yang dipublikasikan pada Jumat (14/4/2017) oleh Facebook.

Proposal dari pemegang saham Facebook menyatakan Facebook menghadapi kritikan karena menyediakan mekanisme finansial yang mendukung konten palsu atau berita bohong menyebar di internet.

Baca Juga Kinerja BPR

Si pemegang saham mengakui Facebook telah mengumumkan upaya mencari solusi atas penyebaran berita bohong, termasuk mempermudah pengguna melaporkan berita bohon dan lewat kerja sama dengan pihak ketiga sebagai pemeriksa fakta. 

Namun, permasalahan berita bohong dinilai terlalu kompleks untuk diselesaikan lewat solusi tersebut. Proposal tersebut menyatakan kemampuan pengguna mengakali algoritma Facebook membuat media sosial tersebut masih sangat rentan digunakan sebagai promotor berita bohong.

Pemegang saham meminta manajemen Facebook menerbitkan laporan berisi kajian soal kebijakan publik terkait berita bohong yang beredar lewat Facebook. 

Baca Juga Kelaparan Somalia

Laporan tersebut juga diminta mencantumkan dampak aliran berita bohong dan sistem kendali yang diterapkan Facebook terhadap proses demokrasi, kebebasan berpendapat, dan rasa kesatuan di masyarakat.

Para pemegang saham yang mendukung penerbitan laporan tersebut secara garis besar meminta Facebook menjelaskan seberapa jauh Facebook mem-block konten dari situs berita bohong, strategi dan kebijakan mengelola isu terkait kebebasan berpendapat, serta teknologi dan pihak ketiga yang dilibatkan dalam mengevaluasi konten yang beredar di Facebook.

Dewan Direktur Facebook, yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, merekomendasikan rapat umum pemegang saham menolak usulan salah satu pemegang saham tersebut.

Alasan Zuckerberg dan direksi lain adalah standar, persyaratan pengguna, dan kebijakan yang diterapkan Facebook sudah memadai untuk menghambat peredaran berita bohong sambil memastikan kebebasan pengguna berekspresi.

Salah satu mekanisme baru yang diterapkan Facebook adalah identifikasi sebuah publikasi sebagai berita bohong. Publikasi yang dinilai sebagai berita bohong akan diberikan tanda dan tautan yang menjelaskan alasan publikasi tersebut dinyatakan tidak benar. Publikasi yang kebenarnnya diragukan juga akan ditampilkan paling rendah dalam News Feed Facebook.

“Dewan Direksi percaya laporan tersebut tidak diperlukan dan tidak menguntungkan bagi pemegang saham.” 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper